Kunto Hartono, "DRUMMER SAKTI" dari Banyuwangi
By SEMANGAT BANYUWANGI - Mei 13, 2015
T/T Lahir : Genteng – Banyuwangi, 27 Maret 1977
Agama : Islam
Website : www.kuntohartono.com
Facebook : Kunto Hartono Drummer
Twitter : @Kunto_Drummer
IG / Line : KuntoHartono
KUNTO HARTONO, lahir dari keluarga yang sangat sederhana di Desa Genteng Kulon – Genteng – Banyuwangi. Putra kedua pasangan Mustamar (alm) dan Yully (alm) ini sejak kecil tergolong anak yang rajin dan mandiri dengan membantu Orang Tuanya bekerja untuk memenuhi kebutuhan hidup selama tinggal di Banyuwangi, sampai akhirnya Kunto Hartono pindah ke Mojokerto pada saat kelas II SMA.
Semasa kelas II di salah satu SMA terfavorit di Mojokerto, Kunto Hartono pernah bekerja sebagai Tukang Sol Sepatu selama kurang lebih 3 tahun. Di kota inilah Kunto Hartono mengasah kemampuan bermusiknya bersama teman-teman di kampung dan teman-teman di sekolahnya..
Setelah lulus SMA, Kunto Hartono memutuskan pindah ke Kota Bogor menyusul Ibu dan Kakaknya untuk kuliah di Triguna Bogor mengambil Diploma I (D1). Di kota inipun karir bermusiknya tidak berjalan mulus, Kunto Hartono pernah bekerja sebagai Tukang Vermak Jeans selama 3 tahun sebelum akhirnya melakukan eksebisi pertamanya dengan memecahkan rekor MURI Menabuh Drum 24 Jam NonStop pada tanggal 27 – 28 Oktober 2002 di Plaza Balaikota Bogor.
Setahun kemudian (4 – 6 Agustus 2003), Kunto Hartono kembali memecahkan rekor MURI dengan Menabuh Drum 61 Jam 15 Menit di GOR Padjajaran – Bogor.
Pada tanggal 29 Desember 2003 sampai tanggal 1 Januari 2004, Kunto Hartono menjalani pemecahan rekor dunia dengan tajuk event SpectacuLAr Drumming Marathon 72 Hours Guinness World Records yang diselenggarakan oleh salah satu stasiun TV Swasta Nasional di Plaza GOR Soemantri Brojonegoro – Kuningan – Jakarta.
Event SpectacuLAr Drumming Marathon 72 Hours Guinness World Records pada saat itu cukup menghebohkan dan menyita perhatian sebagian besar masyarakat Indonesia, karena dievent tersebut mengangkat perjuangan salah satu Generasi Muda Bangsa Indonesia (Live Reality Show) menembus rekor dunia dengan menabuh Drum selama 4 hari 3 malam.
Pihak penyelenggara langsung mengirimkan bukti-bukti otentik (salah satunya adalah rekaman Audio Visual) event pemecahan rekor dunia tersebut ke pihak Guinness World Records yang berkedudukan di London – Inggris
Pada bulan Juni 2004, perjuangan dan penantian panjang Kunto Hartono akhirnya membuahkan hasil yang sangat memuaskan.
Pihak Guinness World Records yang berkedudukan di London (Inggris) mengirimkan Sertifikat The Longest Drumming Marathon By An Individual Lasted For 74 Hours kepada Kunto Hartono yang dialamatkan di Bogor (rumah orang tua Kunto Hartono).
Setelah mengetahui rekor dunia yang ditorehkannya telah dilampaui oleh beberapa Drummer dari luar negeri, Kunto Hartono bertekad ingin kembali menorehkan namanya di buku Guinness World Records dengan menjalani pemecahan rekor dunia Drumming Marathon.
Selama kurun waktu 2005 - 2009, Kunto Hartono menjalani beberapa event pemanasan sebelum menjalani rekor dunia Drumming Marathon yang sesungguhnya, diantaranya :
v Menabuh Drum 8 Jam di Banyuwangi With Indosat IM3, 8 April 2006.
v Menabuh Drum 8 Jam di Bogor With Mbah Surip (Alm.), 17 Agustus 2006.
v Menabuh Drum 12 Jam NonStop di Soundrenaline Ancol, 20 Agustus 2006.
v Menabuh Drum 90 Jam di Orentz Cafe, Panaragan – Bogor, 4 – 9 Desember 2009.
Tidak hanya itu, KUNTO PRODUCTION & Kunto Hartono juga menjadi Penyelenggara dan Pemrakarsa beberapa event pemecahan rekor Nasional, diantaranya :
v Pemecahan Rekor MURI Bermain Band Terlama 17 Jam NonStop By Kunto Band di Cibinong – Bogor.
v Pemecahan Rekor MURI Bermain Bass Terlama 31 Jam By Berto di Genteng – Banyuwangi.
World Record..Drumming Marathon 135 Hours
GUINNESS WORLD RECORDS
Surabaya, 26 Juni 2010
Akhirnya Kunto Hartono & KAHA MANAGEMENT (Kunto Hartono Management) bertekad menyelenggarakan event rekor dunia Drumming Marathon 135 Hours Guinness World Records.
Persiapan Medis Pra Event juga dilakukan oleh Kunto Hartono dengan melakukan General Medical Check Up di RS. Dr. Soetomo dengan hasil yang sangat baik sekali, bahkan Tim Medis RS. Dr. Soetomo menyatakan jika kebugaran dari Kunto Hartono melebihi Standarisasi seorang Atlet.
Pada tanggal 26 Juni 2010 yang bertempat Kapas Krampung Plaza (Surabaya), Kunto Hartono mulai menjalani pemecahan rekor dunia Drumming Marathon 135 Hours Guinness World Records.
Event pemecahan rekor dunia ini dimulai tepat pukul 21.00 WIB yang dihadiri oleh ratusan masyarakat Surabaya dan sekitarnya yang ingin melihat secara langsung perjuangan Kunto Hartono menembus rekor dunia sebagai Manusia dengan stamina terkuat di dunia dengan memainkan Drum selama 135 Jam.
Selama pemecahan rekor dunia ini, jumlah total pengunjung yang hadir untuk mensupport aksi Kunto Hartono sebanyak 18.264 orang.
Fantastisnya jumlah penonton untuk event yang promonya hanya dilakukan selama 3 hari sebelum hari H, itupun hanya dilakukan melalui beberapa Radio FM dan Detik Surabaya yang menjadi Media Partner di event pemecahan rekor dunia tersebut.
Selama pemecahan rekor dunia Drumming Marathon 135 Hours berlangsung, KAHA MANAGEMENT dan Kunto Hartono berusaha memenuhi persyaratan-persyaratan yang sudah menjadi paraturan wajib dari pihak Guinness World Records, diantaranya :
- Istirahat selama 15 menit setiap 8 jam memainkan Drum.
- Dalam 4 jam tidak boleh membawakan lagu yang sama dalam versi apapun.
- Rekaman Audio dan Visual tidak boleh putus selama pemecahan rekor dunia berlangsung.
Sangat disayangkan jika perjuangan dari Kunto Hartono untuk menembus rekor dunia Drumming Marathon 135 Hours Guinness World Records kurang mendapat perhatian dan dukungan dari beberapa pihak, diantaranya :
- Minimnya Sponsorship.
- Pasif-nya peran Pemeritah dalam mendukung perjuangan Kunto Hartono.
Respon dan dukungan dari masyarakat Surabaya dan sekitarnya terhadap Kunto Hartono sangatlah luar biasa. Sebanyak 18.264 orang penonton yang hadir selama pemecahan rekor dunia berlansung untuk mendukung pemecahan rekor dunia tersebut. Dikarenakan faktor Mati Lampu di Kapas Krampung Plaza membuat Kunto Hartono terganggu secara physikis. yang mengakibatkan Drop Fisik.
Tepat di jam ke-82 event ini terhenti karena pasokan energi listrik yang terputus (Mati Lampu) dan membuat perjuangan Kunto Hartono ini terhenti pula serta dinyatakan Diskualifikasi karena salah satu persyaratan dari Guinness World Records otomatis tidak terpenuhi, yaitu terputusnya rekaman Audio & rekaman Visual.
Tidak lama setelah itu, Kunto Hartono langsung dilarikan ke RS. Dr. Soetomo untuk menjalani perawatan medis lebih lanjut dan dirawat selama 2 hari sampai akhirnya dinyatakan sembuh oleh Tim Medis RS. Dr. Soetomo
0 komentar