Lowongan Pekerjaan Pabrik Gula Glenmore Banyuwangi
By SEMANGAT BANYUWANGI - Januari 29, 2016
Lowongan Pekerjaan Pabrik Gula Glenmore
Para wisatawan tidak lantas hanya disuguhi pemandangan wisata bahari berupa terumbu karang di dasar laut, melainkan pengunjung bisa melihat anak ikan hiu sirip hitam berukuran sekitar 30-50 cm yang sudah dijinakkan. Puluhan anak ikan hiu itu dikurung dalam karamba di samping rumah apung yang disediakan pihak pengelola wisata Pantai Bangsring.
Bahkan pengunjung juga bisa singgah di rumah apung, snorkeling (selam permukaan), diving (menyelam), renang bersama anak ikan hiu serta memberi makan ikan laut liar yang ada di Selat Bali.
Rumah apung itu yang berjarak sekitar 20 meter dari bibir pantai. Di rumah apung itu juga terdapat keramba yang berukuran 3x3 meter yang berisi berbagai macam ikan yang berada di seputaran Pantai Bangsring. Untuk menuju ke rumah apung, wisatawan bisa menggunakan perahu yang disediakan pengelola dengan membayar Rp5 ribu. Sedangkan untuk sewa snokel Rp25 ribu dan pelampung Rp10 ribu.
"Ini dahulunya daerah rawan kerusakan terumbuh karang. Mulai zaman pak Anas (Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas) kerusakan tersebut bisa diatasi dan sekarang sudah banyak kemajuan di sini," kata Kepala Seksi Adat dan Budaya Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemkab Banyuwangi Aekanu saat menyambut rombongan keluarga besar karyawan Kantor Berita Antara Biro Jatim beberapa waktu lalu.
Menurut dia, atas keberhasilan Pemkab Banyuwangi mengubah Pantai Bangsringan menjadi indah, pengunjung bisa menikmati eksotisme pemandangan bawah laut yang dipenuhi dengan terumbu karang dan aneka ikan hias.
"Eksotisme pemandangan bawah laut itu bisa dinikmati di kedalaman 50 cm," katanya.
Ia mengatakan tidak ada biaya yang ditarik kepada wisatawan yang akan masuk ke Pantai Bangsring. Wisatawan hanya akan dibebankan biaya sewa peralatan snorkeling dengan biaya yang sangat terjangkau.
Aekanu mengatakan Bangsring Under Water dikelola oleh kelompok nelayan Bangsring Samudra Bakti. Sebagaian besar nelayan tersebut adalah nelayan ikan hias yang pernah menangkap ikan menggunakan potas dan bom sehingga merusak terumbu karang yang berada di sekitar Pantai Bangsring.
Penangkapan ikan menggunakan potas dan bom tersebut dilakukan secara turun temurun selama berpuluh-puluh tahun. Sehingga kondisi perairan di sekitar sini rusak parah. Hingga akhirnya muncul kesadaran dari para nelayan untuk menangkap ikan dengan cara ramah lingkungan serta memperbaiki terumbu karang yang rusak dengan membuat apartemen ikan serta tranplantasi terumbu karang.
Perjuangan para nelayan Pantai Bangsring sejak tahun 2008 akhirnya membuahkan hasil. Terumbu karang mulai tumbuh subur di wilayah yang telah menjadi wilayah konservasi. Pengunjung pun mulai berdatangan untuk menikmati keindahan panorama bawah laut yang ada di Selat Bali tersebut.
Termasuk juga ketika kelompok nelayan mendapatkan bantuan berupa rumah apung yang dijadikan sebagai sarana pembelajaran masyarakat untuk mencintai lingkungan laut.
"Di sini berkembang ikan hias yang menjadi salah satu pendapatan warga setempat," katanya.
Kebanyakan pengunjung yang datang ke lokasi itu dari luar kota. Pada hari libur seperti Minggu, pengunjung bisa mencapai 1.000 orang. "Kalau hari-hari biasa yang gak sampai seratus orang," katanya.
Bahkan untuk kedepannya, lanjut dia, Pemkab Banyuwangi akan menyediakan pramuwisata atau pemandu wisata untuk menjelaskan seputar karang, ikan dan apa saja yang ada di Pantai Bangsring.
Berenang Bersama Hiu
Sementara itu, salah seorang pengunjung Destiyan mengaku sempat takut jika masuk ke dalam karamba karena digigit hiu. Namun pihak pengelola mengizinkan para pengunjung dari anak-anak sampai dewasa masuk ke dalam karamba untuk memegang langsung anak ikan hiu.
"Kadang-kadang anak ikan hiu itu sempat nyenggol saya. Tapi ini pengalaman saya bisa renang bersama hiu," katanya.
Anak ikan hiu itu terlihat aktif berputar-putar mencoba menabrak tubuh para pengunjung yang masuk ke karamba. Hal itu sempat membuat kaget sejumlah pengunjung yang masuk karamba.
Selain itu, Basring mempunya pemandangan Terumbu Karang yang cantik, ikan-ikan kecil warna-warni berenang bebas di sekitarnya. Beberapa terumbu karang terlihat seperti baru ditanam.
"Seru juga berenang mendekati gunung karang," katanya.
Salah soerang pengelola Bangsring Under Water Arief mengatakan untuk menyeburkan diri ke dalam kolam penakaran hiu pun harus perlahan tidak boleh loncat agar tidak mengagetkan ikan hiu yang ada di dalam kolam tersebut.
"Setelah masuk ke dalam kolam penakaran, tenang, jangan panik dan jangan bergerak mendadak," katanya.
Arief mengatakan awalnya hiu-hiu di karamba itu didapat dari jaring nelayan setempat dan mengalami luka karena terkena jaring. Hiu-hiu itu mempunyai sirip hitam dan diperkirakan dari famili Carcharhinidae. Mereka sering dijumpai di perairan tropis dan nontropis di seluruh dunia.
Untuk menyelamatkan para hiu tersebut, kata dia, para nelayan memutuskan merawat hiu itu sementara di karamba. Nanti hiu tersebut dilepas kembali kalau sudah sembuh.
"Awalnya, ya kami hanya selamatkan hiu-hiu itu. Tapi, ternyata banyak pengunjung yang suka dan ingin melihat mereka dari dekat. Nanti kalau hiu itu sudah sembuh, akan kami lepas lagi," katanya.
Adapun akses menuju ke pantai Bunder Basring dari Kota Banyuwangi menuju Pantai Bunder cukup mudah, dengan kendaraan pribadi pengunjung hanya menempuh perjalanan kurang lebih 1 jam.
Rutenya dari kota Banyuwangi ambil arah jalan menuju ke Pelabuhan Ketapang. Setelah melewati Pelabuhan Ketapang, ambil jalan terus kearah Situbondo, nanti akan melewati Pantai Watudodol-Patung Gandrungnya lalu melewati Penyebrangan ke Pulau Tabuhan dan Menjangan.
Setelah melewati itu Pom Bensin kiri jalan lalu tikungan kecil akan ada jalan masuk kecil di sebelah kanan kecil dengan tulisan Basring Under Water. Masuk jalan tersebut sampai bertemu dengan parkiran pantai Bunder.
Keindahan Tersembunyi di Pantai Parang Kursi Pesanggaran
By SEMANGAT BANYUWANGI - Januari 21, 2016
Hamparan pasir putih di bibir pantai, karang-karang, dan pepohonan di tepi pantai menambah kecantikan pantai. Buat kalian yang hobi fotografi, lokasi ini sangat recommended banget atau buat kalian yang suka selfie pasti termanjakan dengan pemandangan cantik di belakang kalian.
Lokasi yang tersembunyi tak lantas membuat pantai ini sepi dari pengunjung karena sebelum sampai kalian akan melewati hutan sepanjang 3 km dan sungai-sungai kecil. Kalian bisa menggunakan sepeda motor untuk menuju ke lokasi dan sebaiknya bertanya terlebih dahulu kepada warga sekitar biar gak nyasar aja hehehe..
Untuk masuk ke wilayah pantai ini pun tanpa dipungut biaya, lumayanlah bisa buat beli bekal ke pantai hehehe.. Yap, kalian jangan lupa bawa bekal ya kalau mau ke Parang kursi soalnya gak ada warung ataupun pedagang asongan yang lewat depan kita.
Yang paling banyak kita temui malah penduduk sekitar yang nyari bamboo di hutan. Tapi jangan lupa bawa sampahnya balik ya.. Enjoy your holiday ^_^ ( follow @dianseptie )
Nih penampakan foto disana, kalian yang penasaran biar juga tau :)
Pariwisata Banyuwangi jadi Juara Dunia ajang UNWTO Award di Spanyol
By SEMANGAT BANYUWANGI - Januari 21, 2016
Dalam ajang tersebut Banyuwangi yang mewakili Indonesia, dalam kategori program inovatif pemerintah tersebut, berhasil mengalahkan beberapa wakil dari negara Kolombia, Kenya, dan Puerto Rico.
Plt Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Banyuwangi, Muhammad Yanuar Bramuda mengatakan, para juri ternyata tertarik dengan presentasi kita yang melibatkan Pegawai Negeri Sipil (PNS) untuk mempromosikan pariwisata, dan program program pemerintah melalui Banyuwangi festival, menjadi daya tarik sendiri, sekaligus menjadikan Banyuwangi sebagai pemenangnya.
"Alhamdulillah kita bisa menjadi juara di UNWTO Award, dan program - program kita ternyata enarik perhatian para juri," ungkap Muhammad Yanuar Bramuda, ketika dihubungi RRI di Madrid Spanyol, Kamis (21/01/2016).
Selain tertarik dengan keterlibatan PNS, para juri juga kagum dengan promosi wisata yang dilakukan oleh masyarakat yang aktif mengunakan media sosial seperti Facebook, Twitter, Instagram dan media sosial lainnya dalam membantu mempromosikan daerahnya.
"Penilai lain adalah keterlibatan masyarakat yang ikut mempromosikan Banyuwangi melalui media sosial yang memdapatan apresiassi yang luar biasa," kata M Y Bramuda.
Dengan kemenangan tersebut Dinas Pariwisata Banyuwangi optimis, bisa meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan mancanegara ke Banyuwangi dan Indonesia, karena dalam ajang tersebut juga diikuti beberapa travel agent internasional, yang secara tidak langsung melihat potensi wisata di Banyuwangi yang diperlihatkan dalam slide presentasi yang dilakukan dalam ajang internasional tersebut. (Son/WDA)
3 Budaya Banyuwangi Masuk Warisan Budaya Nasional
By SEMANGAT BANYUWANGI - Januari 11, 2016
Kalian tau gak, kalau ada 3 budaya banyuwangi yang sudah masuk warisan budaya nasional. Lumayan lah ya dari pada gak masuk, padahal masih banyak banget budaya banyuwangi yang layak untuk masuk dan tercatat sebagai warisan budaya nasional.
Nah ketiga warisan budaya tersebut yang patut dan wajib kita lestarikan, agar terus terpelihara dan terjaga hingga anak cucu kita nkelak.
1. Tari Gandrung
Gandrung berarti mempesona dan menarik hati. Selama berates-ratus tahun Banyuwangi tercatat sebagai penghasil bumi yang baik. Gagasan ara petani setelah menuai padi diadakan tarian sebagai rasa terima kasih kepada Dewi Sri, dewinya padi. Inilah asal mulanya tarian Gandrung.
Sekarang tarian ini dipakai sebagai tarian selamat datang untuk menyambut dan menghormati tamu. Biasanya disajikan pada acara pesta perkawinan, syukuran, serta pada acara-acara tradisional lainnya.
2. Tumpeng Sewu
Tumpeng Sewu adalah ritual adat selamatan massal yang digelar di Desa Kemiren, salah satu basis Using, masyarakat asli Banyuwangi. Digelar seminggu sebelum Idul Adha, tradisi ini bertujuan sebagai ungkapan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas keberkahan yang diterima warga Kemiren.
Tradisi tumpeng sewu yang menjadi salah satu agenda Banyuwangi Festival ini bertujuan untuk melestarikan kearifan lokal Banyuwangi sekaligus mengenalkan tradisi dan budaya daerah ke tingkat yang lebih luas. Tradisi yang menggambarkan keramahan dan keterbukaan suku using ini dilaksanakan disepanjang jalan desa kemiren, dengan melibatkan seluruh masyarakat using dan wisatawan lain yang datang di desa kemiren untuk selamatan bersama.
Sesepuh adat Desa Kemiren, Juhadi Timbul mengatakan selamatan tumpeng sewu berawal dari cerita seseorang yang menjerit meminta tolong karena kesakitan dan warga yang mendengar jeritan tersebut spontan mencari orang yang minta tolong.
Warga yang menjerit tersebut adalah Mbah Ramisin yang sedang kesurupan, kemudian Mbah Ramisin mengaku bahwa dirinya adalah Buyut Cili (tetua adat Desa Kemiren) yang meminta warga desa setempat melakukan selamatan satu tahun sekali.
"Dalam acara selamatan itu, warga juga berdoa agar warga Desa Kemiren dijauhkan dari segala bencana, dan sumber penyakit karena ritual tumpeng sewu diyakini merupakan selamatan tolak bala. Sebab itulah warga Using menjaga tradisi itu hingga turun menurun,".
Pada ritual tumpeng sewu ini setiap rumah warga Using minimal akan mengeluarkan satu tumpeng yang diletakkan di depan rumahnya. Tumpeng ini adalah nasi dalam bentuk kerucut dengan lauk pauk khas Using, yakni pecel pithik (ayam panggang dicampur kelapa) yang dibungkus dengan daun pisang.
Bentuk mengerucut pada tumpeng itu sendiri ini memiliki makna khusus, yakni petunjuk untuk mengabdi kepada Sang Pencipta, di samping kewajiban untuk menyayangi sesama manusia dan lingkungan alam. Sementara pecel pithik mengandung pesan moral yang bagus, yakni "ngucel-ucel barang sithik". Dapat juga diartikan mengajak orang berhemat dan senantiasa bersyukur.
Pada perayaan tumpeng sewu, setiap pengunjung yang datang dipersilahkan untuk menikmati hidangan tersebut secara gratis. Pendatang pun bisa berbaur tanpa jarak dengan warga setempat untuk menikmati tumpeng sewu ini.
Dengan diterangi oncor ajug-ajug (obor bambu berkaki empat), Tumpeng Sewu ini menjadi sebuah ritual yang khas dan tetap sakral. Sebelum makan bersama, warga Desa Kemiren mengawalinya salat maghrib berjamaah dan doa bersama. Sebelum selamatan dimulai, masyarakat juga "ngarak barong" sebagai simbol penjaga Desa Kemiren.
Melengkapi tradisi Tumpeng Sewu, pada siang hari, warga desa melakukan ritual menjemur kasur (mepe kasur) secara masal. Uniknya, semua kasur yang dijemur berwarna hitam dan merah. Warga Suku Using beranggapan bahwa sumber penyakit datangnya dari tempat tidur, sehingga mereka menjemur kasur di halaman rumah masing-masing agar terhindar dari segala jenis penyakit. Penjemuran kasur ini bisa ditemui di sepanjang jalan Desa Kemiren, mulai pagi hingga sore. "Juga akan digelar selamatan desa di makam Buyut Cili, leluhur desa.
Banyuwangi memiliki dua kesenian seblang yang berbeda, yaitu seblang olehsari dan seblang bakungan.
Seblang Olehsari
Seblang merupakan upacara bersih desa untuk menolah balak yang diujudkan dengan mementaskan kesenian sacral yang disebut seblang, yang berbau mistis. Seblang olehsari ditarikan oleh wanita muda selama tujuh hari berturut – turut. Sang penari menari dalam keadaan kesurupan. Dia menari mengikuti irama gending atau 28 lagu yang dinyanyikan oleh beberapa sinden.
Seblang Bakungan
Seblang bakungan merupakan upacara penyucian desa. Upacara ini dilaukan satu malam, tepatnya pada sat minggu setelah Hari Raya Idul Adha. Tujuan dari upacara ini adalah menolak balak. Prosesi diawali dengan ider bumi, yitu parade oncor (obor) berkeliling desa yang dikuti oleh penduduk desa. Seblang ditarikan wanita tua di depan sanggar. Setelah diberi mantra-mantra, dia menari.
Nah udah tau kan budaya apa saja, untuk selanjutnya mari kita dorong dan berdoa agar budaya lainya bisa masuk juga.
Hai gaess, nih satu lagi ada tempat keren dan kreatif milik salah satu anak muda kecamatan pesanggaran. nama tempatnya adalah RODJO NOGO. Konon katanya istilah Rodjo Nogo terinspirasi oleh begitu melimpahnya buah naga yang ada di kecamatan pesanggaran termasuk di pemilik tempat ini.
Sekedar tau aja, tempat ini tidak hanya berjualan namun lebih kepada bagaimana bisa menampung hasil kreatifitas dan jerih payah masyarakat sekitar untuk menghasilkan produk bernilai ekonomis tinggi. Walhasil saat ini sudah ada berbagai macam produk yang dipajang dan bisa kalian miliki untuk dijadikan oleh-oleh saat kalian main ke Pulau Merah, Teluk Hijau, Wedi Ireng, dan Sukomade. Karena saat mau main kesana kalian pasti melewati lapak RODJO NOGO.
Saat ini Rodjo nogo sudah menampung berbagai macam oleh-oleh dan kerajinan, diantaranya ;
1. keripik
2. bagiak
3. marning
4. kaos
5. sandal.
6. gantungan kunci
7. hiasan dinding
8. udeng banyuwangi
9. telur asap
10. olahan buah naga.
11. bolu
DLL
Nah buat teman-teman yang mau mampir, catat yah alamatnya, tepanya di Desa Sumbermulyo atau barat lapangan Sumbermulyo Pesanggaran. Atau pas mau ke pulau merah atau Teluk Hijau pas masuk desa pesanggaran ada lapangan, setelah lapangan itu ada ruko berjejer. Nah disitu ada Neon box besar yang bisa kalian jadikan patokan. INFO FACEBOOK : >>> RODJO NOGO
Kalau saat ini kesana kalian pasti ketemu salah satu pemiliknya yang super kece :D nih penampakanya :
Lowongan Mine Planning Superintendent Gold Project Banyuwangi
By SEMANGAT BANYUWANGI - Januari 09, 2016
Banyuwangi Targetkan Kunjungan Wisman 50 Ribu wisatawan dan Lokal 2 Juta wisatawan
By SEMANGAT BANYUWANGI - Januari 08, 2016
BANYUWANGI – Pemkab Banyuwangi merevisi target kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) pada tahun 2016. Tahun lalu pemerintah daerah mentargetkan kunjungan wisman hanya 25 ribu. Tahun ini target ini diniaikkan menjadi 50 ribu kunjungan wisatawan. Pemerintah daerah optimis bisa menggenjot target wisman tahun 2016 sesuai target. Optimis tersebut diperkuat capaian kunjungan wisatawan tahun lalu yang jauh melebihi target.
Plt Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar), M Y Bramuda mengatakan, tahun lalu pemerintah daerah menetapkan target kunjungan wisman 25 ribu orang. Hingga akhir tahun realisasi kunjungan wisman mencapai 40 ribu lebih. Tidak hanya menaikkan target kunjungan wisman, tetapi juga wisatawan lokal menjadi 2 juta orang. “Tahun kemarin realisasi kunjungan wisatawan lokal melebihi target, yakni 1,7 juta. Tahun ini akan kita coba dua juta orang,”kata Bram.
Bram menilai target yang dicanangkan tersebut cukup realistis melihat sepanjang tahun lalu ikon destinasi wisata Banyuwangi, yakni Gunung Ijen, terus dikunjungi wisatawan. “Kendala kita secara umum terletak pada low season sepanjang Oktober hingga Februari. Namun, kenyataannya, sepanjang tahun Ijen tidak pernah sepi,” beber Bram.
Strategi pemasaran yang dilakukan pemerintah daerah, kata Bram, sudah tepat. Meski demikian, penilaian tersebut belum selesai. “Jika kunjungan Januari hingga Maret di Ijen stabil, maka kita tinggal melanjutkan strategi pemasaran destinasi lain,” imbuh Bram.
Strategi untuk meningkatkan wisatawan masih sama dengan tahun lalu, yakni melakukan penguatan di bidang pemasaran. Tidak hanya Dinas Kebudayaan dan Pariwisata yang memasarkan pariwisata, tapi seluruh bagian birokrasi berperan menjadi reinventing goverment .” Atau dengan kata lain pemerintah tidak hanya mengutamakan kinerja pelayanan umum, tapi juga membawa sifat wirausaha dengan mempromosikan dan mem-branding potensi yang dimiliki Banyuwangi,” ujar Bramuda.
Selain menggalakkan pemasaran, konsep wisata yang diusung pemerintah Banyuwangi, yakni ecotourism, mampu menjadi magnet bagi wisatawan. Ecotourism atau ekowisata adalah konsep wisata yang menyajikan potensi-potensi alam. “konsep tersebut dianggap sangan cocok dan diminati warga asing, terutama Eropa,” ucap Bram.
Saat ini warga negara Prancis dan China mendominasi kunjungan wisman di Banyuwangi. Tahun ini pemerintah akan menggarap sektor pariwisata di wilayah Banyuwangi Utara, yakni destinasi wisata Pulau Tabuhan. “Ada investor lokal yang akan mengelola Pulau Tabuhan. Tahun ini kita akan memaksimalkan sektor wilayah utara. Selama ini wisata kita hanya bertumpu di wilayah selatan, padahal potensinya sama besarnya,” katanya lagi.
Pemerintah juga masih mengandalkan even festival untuk menarik kunjungan wisatawan. Ada beberapa faktor yang menjadi daya tarik suatu daerah layak dijadikan tujuan berwisata. “Tahun ini kita juga menyiapkan sekitar 35 even. Itu untuk menarik orang agar tidak hanya melihat alam dan culture tapi juga festival,” pungkasnya.
BNI Siapkan CSRnya Untuk Bangun Rumah Kreatif di Banyuwangi
By SEMANGAT BANYUWANGI - Januari 08, 2016
BANYUWANGI – Banyaknya potensi yang dimiliki Banyuwangi, membuat Bank BNI Pusat tertarik untuk memberikan Corporate Social Responsibility (CSR) –nya untuk Kabupaten paling ujung timur Pulau Jawa ini. Bahkan secara khusus Pemimpin Divisi Solusi dan Keamanan Teknologinya, Anang Fauzi beserta Project Manager Branchless Banking BNI Jakarta, Amirul Wicaksono, hadir ke Banyuwangi, Rabu kemarin (6/1), dalam rangka memaparkan programnya untuk Banyuwangi.
Di depan sejumlah pejabat Pemkab Banyuwangi , Anang Fauzi menyampaikan bentuk CRS-nya untuk Banyuwangi. Ada tiga CSR yang kesemuanya pemberdayaan masyarakat/ Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) dengan pemasaran secara online, yakni UMKM Market Place,Kampoeng BNI dan Rumah Kreatif.
UMKM Market Place, sebuah program dari BNI yang siap melatih wirausahawan agar bisa memasarkan produknya secara online. “Kami nanti akan beri pelatihan kepada para pelaku UMKM hingga mereka bisa memasarkan produknya melalui IT,” ujar Anang.
Sekedar diketahui jumlah UMKM di Banyuwangi ada sekitar 296 ribu.
Sementara Kampoeng BNI, wilayah yang memiliki potensi tertentu akan mendapatkan perhatian dari BNI. Misalnya, daerah perikanan akan difasilitasi dengan pengembangan budi daya perikanan, ataujika membutuhkan infrastruktur, BNI akan membantu. “Setelah melakukan itu, kami membranding daerah itu dengan nama Kampoeng BNI. Di Banyuwangi sendiri sangat banyak tempat yang bisa di-branding menjadi Kampoeng BNI. Syaratnya, tentu saja ada potensi di tempat tersebut yang bisa dikembangkan,” ujarnya.
Untuk Kampoeng BNI ini, imbuh Anang, BNI akan mengajak sejumlah SKPD untuk menunjukkan wilayah mana yang punya potensi. “Besok kami akan survei daerah-daerah yang diajukan dinas-dinas tersebut sebagai Kampoeng BNI,” kata Anang.
Sedangkan CSR- Rumah Kreatif adalah rumah tempat melatih anak-anak muda agar kreatif. Rumah kreatif ini akan menjadi inisiator bagi yang lain, termasuk UMKM. “Kami akan bangun banyak Rumah Kreatif ini lengkap dengan infrastruktur dan instrukturnya. Dengan adanya rumah kreatif ini harapan kami, tidak hanya barang yang dijual, tapi jasa pun juga dijual. Kami akan beri berbagai inspirasi agar tak henti berinovasi,” ujarnya.
Mendengar paparan tersebut, Asisten Administrasi Pembangunan dan Kesra, Wiyono, menyambut baik program BNI tersebut. “Kami akan mengawal program ini hingga berhasil terlaksana dengan baik. Karena semua sangat berguna bagi kesejahteraan masyarakat Banyuwangi ke depan. Pemkab juga rajin mengajak BUMN yang lain untuk memberikan CSR nya sesuai dengan kebutuhan masyarakat Banyuwangi” pungkas Wiyono.
Banyuwangi Raih Jawara Rencana Aksi Daerah Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi
By SEMANGAT BANYUWANGI - Januari 08, 2016
BANYUWANGI – Sejumlah program Banyuwangi yang berbasis transparansi publik Banyuwangi mendapat apresiasi dari pemerintah pusat. Sejumlah inovasi pemkab berhasil mengantarkannya menjadi jawara Nasional Rencana Aksi Daerah Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi (RAD- PPK) 2014 dari Kementerian Dalam Negeri.
Dikatakan Agus, ada delapan rencana aksi dan dua inovasi Banyuwangi yang dinilai Kemendagri sebagai upaya tindakan pencegahan & pemberantasan korupsi. Di antaranya, pembentukan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP), serta pelimpahan kewenangan penerbitan perizinan dan non perizinan di Badan Pelayanan Perizinan Terpadu (BPPT).
Sedangkan program inovasi yang dinilai sukses oleh Kemendagri mencegah upaya korupsi adalah program drive thru Pajak Bumi dan Bangunan, sebuah sistem yang memberikan kemudahan wajib pajak dalam melakukan pembayaran PBB. Program yang kedua, kata dia, adalah pelaksanaan e-Advertising yaitu memberikan kemudahan dalam pengendalian perizinan, pembayaran pajak, maupun retribusi reklame.
“Mudah-mudahan tahun ini Banyuwangi bisa mempertahankan prestasi bidang pencegahan korupsi ini. Karena sejak Desember lalu, kita telah mengentry sejumlah program yang disesuaikan dengan ukuran keberhasilan RAD- PPK, disertai tiga inovasi baru," ujarnya.
Pemkab juga menyertakan program penyediaan serta pemanfaatan Anjungan Layanan Mandiri Pegawai. Sebuah layanan elektronik yang akan mengeluarkan administrasi kepegawaian secara otomatis.
Penginapan di Banyuwangi 75rb Per/malam? Cuma ada di Dormitory Tourism
By SEMANGAT BANYUWANGI - Januari 04, 2016
Para penelusur, kalian pasti udah tau kan sekarang ini nama banyuwangi mulai terkenal di indonesia bahkan sampai ke mancanegara karena wisatanya yang mulai berkembang. kalau sebelumnya kawah ijen yang menjadi andalannya, kini kota yang berada di paling timur pulau jawa ini memiliiki andalan baru berupa pantai-pantainya yang sangat exsotis dan tentunya sangat sayang sekali untuk dilewatkan. untuk kalian yang udah penasaran dan gatal untuk bisa pijakkan kaki di banyuwangi tapi dengan cara backpacker, tenang! hari ini telusurindonesia mau kasih info soal penginapan di banyuwangi yang harganya sangat terjangkau untuk kantong para backpacker sejati. jadi kalian enggak perlu lagi memikirkan biaya penginapan yang terlalu mahal.
ok sebelumnya kita mau kasih tau dulu nih cara terbaik untuk menuju banyuwangi ini adalah dengan menggunakan kereta api. dulu pengalaman team telusurindonesia saat backpackeran ke bali itu menggunakan kereta api sritanjung dengan harga tiket sekali jalan 100rb dari jogja yang berangkat jam 7 pagi dan sampai di stasiun banyuwangi baru jam 9 malam. lumayan lama sih perjalanannya, tapi seru deh pokoknya. lalu kemudian kita nyebrang dari pelabuhan ketapang ke pelabuhan gili manuk malam itu juga. oleh karena tujuan kalian ke banyuwangi, jadi ga perlu nyebrag ya, hehe
oke balik lagi soal info penginapan di banyuwangi. setelah sampai di banyuwangi, kalian bisa langsung menuju ke Dormitory Tourism Banyuwangi. penginapan yang terletak di Jalan Ahmad Yani 110, Banyuwangi ini memang difungsikan untuk para backpaker yang ingin menjelajahi wisata banyuwangi. penginapannya yang sederhana dan memiliki kamar-kamar yang praktis ini cocok banget buat tempat beristirahat para backpaker. dengan harga yang tak terlalu mahal dan tentunya sesuai dengan kantong para backpaker, penginapan ini hanya mengenakan tarif hanya Rp 75.000 per malam. penginapan ini mampu menampung kapasitas hingga 28 orang. tak hanya itu saja, penginapan ini juga dihiasi dengan lukisan-lukisan tentang alam dan sejarah Banyuwangi di setiap sudut ruangannya. ditambah lagi dengan fasiltas penunjangnya seperti kedai kopi khas Banyuwangi, taman dan ruang publik dengan fasilitas wifi, gerai usaha kecil dan menengah (UKM) yang menyediakan aksesoris, kaos, dan kuliner khas Banyuwangi seperti rujak soto dan nasi tempong.
Dormitory Tourism ini sebenarnya mirip dengan hostel sih, jadi penginapan sederhana ini dapat di huni oleh beberapa orang dalam satu kamarnya secara bersama – sama, tapi sudah dilengkapi dengan AC, memiliki 12 tempat tidur susun ( 24 Ranjang ). bangunannya memiliki 3 lantai dengan 9 kamar dan tersedia pula ruang pertemuan (meeting room) yang berada di lantai 3. dari lantai 3 ini para tamu akan disajikan pemandangan sekitar yang cukup indah.
letak penginapan ini sangat strategis karena berada di kawasan pemerintahan Banyuwangi, tepat berada di sebelah utara merupakan Kantor Pemerintah Kabupaten Banyuwangi, sebelah timur Kantor Perindustrian dan perdangangan, dan sebelah selatan Kantor DPRD Kabupaten Banyuwangi. oleh karena itu para backpacker tidak akan kesulitan untuk menuju ke Dormitory Tourism ini.
asiknya lagi, penginapan di banyuwangi ini langsung berhadapan dengan Ruang terbuka hijau di Taman Sritanjung serta dapat melihat Masjid terbesar di Banyuwangi Masjid Agung Baiturrahman. di tambah lagi dengan adanya para penjual yang menyediakan aneka jajanan dan kuliner.
untuk kalian yang ingin berjalan-jalan santai di sekitar Dormitory Tourism, bisa juga mengunjungi pasar tradisional Banyuwangi yang berada di sebelah timur, serta jika ingin berolahraga terdapat jogging track yang berada di Taman Blambangan. kalau mau ke pantai juga bisa, hanya butuh waktu 5 menit saja kalian udah bisa sampai pantai Boom Banyuwangi.
gmna para backpaker, mantap kan penginapan Dormitory Tourism? nah, untuk kalian yang ingin menelusuri wisata banyuwangi, jangan lewatkan penginapan yang super murah ini ya.
Untuk pemesanan silahkan menghubungi:
TOURISM INFORMATION CENTER BANYUWANGI
Jl. A. Yani 78 Banyuwangi – Jawa Timur
+62 333 424172
+62 333 412851