Sang Legenda KRI Dewaruci Sandar di Banyuwangi
By SEMANGAT BANYUWANGI - November 21, 2023
BANYUWANGI – Dua kapal perang TNI Angkatan Laut KRI Dewaruci dan KRI Makassar bersandar bersandar di Pelabuhan Tanjung Wangi Banyuwangi, Senin (20/11/2023). Dua KRI tersebut membawa 190 Taruna dan Taruni Akademi Angkatan Laut (AAL) yang akan melakukan latihan praktik pelayaran Jalasesya Tahun 2023.
Kedatangan kapal legenda Indonesia tersebut disambut meriah warga Banyuwangi. Wakil Bupati Banyuwangi, Sugirah beserta jajaran Forkopimda tampak menyambut kedatangan mereka. Tarian Gandrung beserta ratusan siswa juga turut menyambut mereka. Para taruna membalasnya dengan unjuk aksi atraksi memberikan salam dari berbagai sisi kapal.
Selama tiga hari sandar di Banyuwangi (Senin – Rabu 20-22/11/2023), KRI Dewaruci dan Makassar dibuka untuk umum atau boleh dikunjungi oleh masyarakat. KRI Dewaruci yang telah menjalani perjalanan keliling dunia ini merupakan cagar budaya nasional yang sudah ditetapkan Kemndikbud. Banyak nilai sejarah di kapal ini, selain juga sebagai etalase kebudayaan Indonesia.
KRI Makassar sendiri merupakan kapal LPD (Landing Platform Dock), yang mempunyai fungsi utama dalam operasi amfibi untuk mengangkut pasukan beserta seluruh perlengkapan dan kendaraannya seperti tank dan helikopter.
Usai sandar, para taruna yang dipimpin Perwira pelaksana latihan (Palaklat) Mayor Laut (P) Rendra Hariwibowo mengunjungi kantor pemkab dan diterima langsung Bupati Ipuk Fiestiandani.
Mayor Laut (P) Rendra menjelaskan taruna yang datang merupakan tingkat dua angkatan 71. Taruna dan Taruni AAL berasal dari berbagai korps, seperti Korps Pelaut, Korps Marinir, Korps Teknik, Korps Elektronika, Korps Suplai, dan Korps Kesatuan.
Banyuwangi, kata dia, dipilih sebagai tempat latihan Jalasesya karena posisinya yang strategis untuk latihan para kadet. Memiliki wilayah perairan yang luas hingga memiliki potensi besar dalam bidang maritim, baik dari segi ekonomi, sosial, budaya, maupun keamanan.
"Ini merupakan program pendidikan praktek taruna. Salah satu alasan kami memilih Banyuwangi, untuk memberi pengalaman baru kepada para taruna agar lebih mengenal daerah-daerah maritim sekaligus memiliki potensi pariwisata yang indah,” terang Mayor Rendra.
Selain latihan di laut Banyuwangi, para taruna akan melakukan sejumlah agenda. Di antaranya mengunjungi sejumlah sekolah untuk sosialisasi AAL kepada para pelajar di Banyuwangi. Mereka juga akan melaksanakan karya bakti di Kampung Jopuro di Kecamatan Glagah. “Kami akan melakukan bakti sosial dan melakukan kerja bakti bersama masyarakat setempat,” sambung Mayor Rendra.
Komandan Lanal Banyuwangi Letkol Laut (P) Indra Nusha Raspati, menambahkan latihan dan praktek Jalasesya merupakan bagian dari kurikulum pendidikan di AAL. Latihan ini bertujuan untuk mengenalkan dan menanamkan jiwa bahari dan kejuangan kepada Taruna dan Taruni AAL.
"Latihan dan praktek Jalasesya adalah salah satu tahapan penting dalam proses pembentukan karakter dan kompetensi taruna sebagai calon perwira. Mereka tidak hanya belajar tentang navigasi, operasi, dan taktik laut, tetapi juga tentang budaya, geografi, dan sosial masyarakat di berbagai daerah yang dikunjungi. Ini adalah pengalaman yang sangat berharga dan bermanfaat bagi mereka," jelas Indra.
Sementara itu, Bupati Ipuk berharap latihan ini dapat memberi pengalaman dan pengetahuan baru bagi para calon perwira TNI AL itu. “Kami sangat senang Banyuwangi dijadikan lokasi pelatihan Jalasesya. Kami berharap para taruna bisa belajar banyak hal di wilayah perairan sini serta menikmati keindahan dan keramahan Banyuwangi," ujar Ipuk. (*)
Ratusan Pembalap se-Jawa, Bali, dan NTT Ikuti Banyuwangi Drag Bike 2023
By SEMANGAT BANYUWANGI - November 20, 2023
BANYUWANGI – Ratusan pembalap dari berbagai daerah di Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara Timur beradu kecepatan dan ketangkasan di Banyuwangi Drag Bike 2023, yang digelar di Desa Dasri, Kecamatan Tegalsari, Banyuwangi, selama dua hari Sabtu-Minggu (18-19/11/2023).
Sirkuit yang digunakan para pembalap tersebut adalah Jalan Wiroguno, jalur alternatif yang menghubungkan Kecamatan Genteng dengan Desa Dasri, Kecamatan Tegalsari. Panjang jalannya mencapai 6,5 kilometer dengan lebar 8 meter. Sehingga sangat tepat digunakan sebagai sirkuit.
Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani mengatakan, drag bike ini merupakan salah satu sport tourism yang didukung pemkab untuk mewadahi anak muda yang hobi balap motor.
"Ajang ini semakin melengkapi sport tourism di Banyuwangi. Sebelumnya juga digelar Balap Roadrace, Ijen Downhill, BMX, dan lainnya," kata Ipuk saat menyaksikan kejuaraan dragbike.
Ditambahkan dia, jalan Wiroguno yang disulap menjadi sirkuit ini dibangun sebagai jalur alternatif untuk mendorong pertumbuhan ekonomi, khususnya di daerah Banyuwangi bagian selatan. Pemandangan hamparan sawah menjadi daya tarik tersendiri bagi pengguna jalan yang melintas di kawasan tersebut. Maklum saja, jalan tersebut memiliki latar belakang Gunung Raung.
“Tidak hanya itu, kini jalan Wiroguno juga bisa dimanfaatkan untuk arena balap motor karena panjang dan lebarnya jalan tersebut. Para penonton bisa menikmati Gunung Raung dari kejauhan saat nonton di sini,” kata Ipuk.
Ratusan penonton antusias memadati sekitar sirkuit. Kejuaraan berlangsung dua hari, dengan puluhan nomor kelas dari 125 cc, 150 cc, 200 cc, dan 300 cc.
Ketua Penyelenggara, Sugiono Suges, mengatakan kejuaraan ini bertujuan mengembangkan dunia otomotif di Banyuwangi, khususnya drag bike yang merupakan salah satu olahraga favorit anak muda.
"Kami senang melihat antusiasme peserta dan penonton yang sangat tinggi. Kami juga ingin menjalin silaturahmi dan sharing ilmu dengan peserta dari daerah lain," ujarnya.
Menurut Sugiono, ajang ini diikuti oleh 116 peserta yang terdiri dari 400 starter. Starter merupakan jumlah motor yang digunakan oleh peserta. Dalam drag bike, satu peserta bisa mengendarai lebih dari satu motor yang berbeda.
"Ini menunjukkan bahwa drag bike semakin diminati oleh anak muda. Kami berharap ajang ini dapat menjadi wadah untuk menyalurkan bakat dan minat mereka di bidang olahraga otomotif," tambahnya.
Salah satu pembalap asal Banyuwangi yang turut berpartisipasi, Raka Komang, mengendarai motor RX King yang telah dimodifikasi dengan berbagai aksesoris dan performa.
"Saya senang bisa ikut drag bike ini. Saya bisa bertemu dengan teman-teman dari daerah lain dan belajar dari mereka. Saya juga ingin mengharumkan nama Banyuwangi di bidang ini," ungkapnya. (*)
4 Kabupaten Penghasil Kopi Terbesar Di Jawa Timur, Salah Satunya Banyuwangi
By SEMANGAT BANYUWANGI - November 20, 2023
Dikutip dari laman malang.jatimnetwork.com Banyuwangi menjadi Kabupaten penghasil kopi terbesar kedua di Jawa Timur.
Dan dari rangkuman BPS Banyuwangi, Kalibaru dan Kalipuro menjadi kecamatan dengan kebun kopi terluas di Banyuwangi.
Dengan geografis yang mendukung, cita rasa kopi Banyuwangi cukup bervariatif, unik dan banyak diminati.
Manakah hasil kopi favorit kalian?
Selengkapnya :
https://malang.jatimnetwork.com/nasional/3799920137/4-daerah-penghasil-kopi-terbesar-di-jawa-timur-bukan-jember-dan-banyuwangi-juaranya-melainkan?page=2
Kunjungi Youtube Kita : https://youtube.com/c/SemangatBanyuwangi
www.semangatbanyuwangi.id
#semangatbanyuwangi
#majesticbanyuwangi
#banyuwangi
Kunjungi Banyuwangi, Menkominfo Tinjau Penyiaran hingga Infrastruktur Digital
By SEMANGAT BANYUWANGI - November 18, 2023
BANYUWANGI – Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), Budi Arie Setiadi, melakukan kunjungan kerja ke Banyuwangi, Jumat (17/11/2023). Selain meninjau pelaksanaan Smart Kampung, Menteri Budi juga meresmikan pemancar digital Lembaga Penyiaran Publik (LPP) TVRI.
Dengan diresmikannya pemancar digital di Alasmalang Banyuwangi ini, LPP TVRI menambah satu stasiun transmisi atau pemancar digital di Jawa Timur. Menteri Budi menyatakan secara nasional, LPP TVRI telah menjangkau 70,18 persen populasi penduduk Indonesia.
"Dengan diresmikannya pemancar digital ini, LPP TVRI semakin memperluas jangkauannya. Hingga saat ini, LPP TVRI memiliki 158 stasiun transmisi atau 37 persen dari total stasiun transmisi digital di seluruh indonesia. Dengan jumlah tersebut, LPP TVRI telah menjangkau 70,18 persen populasi nasional," jelas Budi saat meresmikan pemancar digital LPP TVRI Alasmalang, Banyuwangi, Jumat (17/11/2023). Turut mendampingi Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani.
Pembangunan Stasiun Transmisi Digital Alasmalang Banyuwangi merupakan salah satu bentuk nyata upaya TVRI untuk pemerataan akses siaran. Menteri Budi mengharapkan masyarakat Banyuwangi memiliki akses lebih baik, terhadap siaran informasi yang positif dan berkualitas.
"Sebelumnya, di wilayah Banyuwangi tidak terdapat pemancar digital TVRI, wilayah layanan terdekat ada di Bali dan di Gunung Gending. Stasiun Transmisi Alasmalang akan melayani siaran televisi digital Wilayah Layanan Jawa Timur 6, yang meliputi Banyuwangi dan sekitarnya," ungkapnya
Dalam kunjungan kerja tersebut, Budi juga membagikan sejumlah Set Top Box (STB) kepada masyarakat sekitar, agar bisa menikmati siaran digital yang memiliki kualitas gambar dan suara yang jauh lebih baik.
Dalam kesempatan itu, Menteri Budi juga memberi perhatian khusus pada area blank spot di Banyuwangi untuk mendukung transformasi digital di Banyuwangi. “Nanti Pak Wayan (Dirjen Penyelenggaraan Pos dan Informatika Kementrian Kominfo – red) akan memfasilitasi. Dinas Kominfo silakan berkomunikasi lebih lanjut dengan Pak Dirjen,” kata Menteri Budi.
Sementara Bupati Ipuk menyambut baik program tersebut. Di Banyuwangi sendiri terdapat masyarakat yang tinggal di kawasan hutan dan perkebunan, sehingga belum mendapat akses jaringan telekomunikasi.
"Di Banyuwangi ada beberapa daerah blank spot seperti masyarakat yang tinggal di kawasan hutan dan perkebunan. Kami berterima kasih kepada Pak Menteri yang sekiranya akan memfasilitasi BTS, sehingga akses telekomunikasi bisa mencakup semua daerah di Banyuwangi. Ini penting karena erat kaitannya dengan penyebaran informasi," kata Ipuk.
Saat di Banyuwangi, Menteri Budi juga berkesempatan meninjau pelaksanaan Smart Kampung di Desa Bomo, Kecamatan Blimbingsari. Dia melihat pelayanan administrasi yang dilakukan oleh aparat desa setempat, juga mengecek Anjungan Dukcapil Mandiri (ADM). (*)
Festival Kebangsaan Banyuwangi, Tahun Ini Angkat Budaya Warga Kampung Mandar
By SEMANGAT BANYUWANGI - November 18, 2023
Banyuwangi – Kabupaten Banyuwangi dikenal sebagai daerah yang multikultur sehingga memiliki beragam budaya dan tradisi. Mengangkat kekayaan budaya dan tradisi dari berbagai suku dan etnis tersebut, digelarlah sebuah Festival Kebangsaan di Gedung Seni Budaya (Gesibu) Blambangan, 16-19 November 2023. Tahun ini, temanya besarnya mengangkat budaya dan tradisi Suku Mandar.
Banyuwangi dihuni oleh warganya yang berasal dari beragam suku. Sebut saja suku Using, Mandar, Jawa, Bali, Madura, hingga etnis Tionghoa dan Arab.
“Banyak suku dan etnis yang ada di Banyuwangi ini justru menjadi modal sosial bagi kami. Kerukunan yang selama ini terbentuk kami tampilkan dalam sebuah festival seni. Ini sebagai pesan bagaimana beragam suku dan etnis di Banyuwangi bisa hidup berdampingan, rukun, guyub untuk membangun daerah ini,” kata Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani, Jumat (17/11/2023).
Pada tahun ini, festival mengusung tema Selametan Bumi, yang mengangkat tradisi adat Suku Mandar (Sulawesi Barat). Dikutip dari berbagai sumber, para pelaut Mandar mulai berdatangan ke Banyuwangi, yang dulu disebut Blambangan, mulai abad 18 hingga 19. Tujuan utamanya untuk berdagang.
Awalnya mereka tinggal di Ulupampang, yang sekarang dikenal Muncar bersama para pedagang lain dari Bugis, Melayu, Tionghoa, dan Arab. Kebijakan kolonial Belanda yang mengharuskan pemukiman berdasarkan etnis, membuat mereka harus pindah. Mereka lalu mendiami pesisir Pantai Boom, yang kini dikenal sebagai Kampung Mandar.
Mereka dikenal memiliki tradisi Petik Laut. Sehingga mengawali festival ini, Petik Laut di Pantai Seranite, Kampung Mandar, Kecamatan Banyuwangi. Ritual ungkapan rasa syukur kepada Tuhan serta memohon berkah rezeki dan keselamatan.
Festival dilanjutkan dengan pawai kebangsaan yang menampilkan parade busana daerah nusantara. Pawai ini mengambil start dari pantai Seranit Kampung Mandar menuju finis di Taman Blambangan. Selama pawai, mereka menampilkan atraksi seni dan budaya dari berbagai suku dan etnis.
“Sangat menghibur. Bukan sekadar pawai biasa, tapi ini menambah wawasan tentang budaya nusantara. Saya jadi tahu kalau di Banyuwangi ada banyak sekali suku dan etnis,” kata Sumiati, salah satu penonton.
Di area Gesibu, pengunjung juga bisa mencicipi kuliner sedap di stand-stand kuliner yang disediakan. Stand-stand ini menyuguhkan ragam kuliner khas berbagai daerah. Ada jajanan tradisional Banyuwangi, cakwe dan sate taichi khas Tionghoa, nasi kebuli khas timur tengah dan masih banyak lainnya.
Plt Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik, M. Lutfi, menjelaskan, Festival Kebangsaan digelar selama 4 hari di 2 lokasi, yakni areal Plengsengan Kampung Mandar dan Gedung Seni Budaya (Gesibu) di RTH Taman Blambangan.
“Festival Kebangsaan juga dimeriahkan dengan agenda yang sarat edukasi. Ada workshop tradisi budaya oleh seniman kondang Didik Nini Thowok,” jelas Lutfi. (*)
Banyuwangi Salurkan Rp 9,8 Miliar untuk Insentif Belasan Ribu Guru Ngaji
By SEMANGAT BANYUWANGI - November 18, 2023
BANYUWANGI – Pemerintah Kabupaten Banyuwangi menyalurkan insentif bagi 14.119 guru ngaji se-Kabupaten dengan nilai total Rp 9,8 miliar. Insentif ini diberikan pemkab kepada guru ngaji sejak 2011.
Penyerahan secara simbolis dilakukan Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani kepada sejumlah perwakilan guru ngaji, di Masjid Jami’ Baitussalam Desa Kedungwungu Kecamatan Tegaldlimo, saat program Bupati Ngantor di Desa (Bunga Desa) di desa tersebut, Kamis sore (16/11/2023).
Bupati Ipuk mengatakan insentif guru ngaji merupakan bentuk apresiasi dan terima kasih pemerintah daerah, atas kontribusi para guru ngaji pada dunia pendidikan.
“Para guru ngaji ini sangat berperan dalam mendidik akhlak dan moral anak-anak, sangat berperan besar dalam pembentukan karakter yang baik. Memang tidak seberapa, tapi ini adalah salah satu cara kami mengapresiasi peran para guru ngaji," kata Ipuk.
Ditambahkan Kepala Bagian Kesejahteraan Masyarakat (Kesra) Yusdi Irawan, penerima insentif guru ngaji terus mengalami mengalami peningkatan. Pada 2021 sebanyak 12.373 guru ngaji, pada 2022 menjadi 13.489, dan tahun 2013 ini 14.119.
"Guru ngaji yang mendapatkan insentif adalah guru ngaji yang mengasuh minimal 10 anak didik. Penerimaannya kami lakukan secara nontunai," kata Yusdi. (*)
Bunga Desa di Kedungwungu, Bupati Ipuk Cek Potensi Desa hingga Layanan Publik
By SEMANGAT BANYUWANGI - November 17, 2023
Banyuwangi - Program Bunga Desa atau Bupati Ngantor di Desa yang dicanangkan oleh Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani terus dihelat. Pada pekan ini, Kamis (16/11/2023) bunga desa bertempat di Desa Kedungwungu, Kecamatan Tegaldlimo.
Di desa yang tak jauh dari Taman Nasional Alaspurwo itu, Ipuk meninjau sejumlah potensi yang ada. Mulai dari sektor pertanian hingga peternakan. Salah satunya adalah peternakak bebek yang dikelola oleh Nur Kholis. Warga Dusun Sumberkepuh ini melibatkan banyak warga untuk terlibat dalam berternak.
"Salut dengan warga di sini. Mereka beternak bebek dan ada unsur pemberdayaannya. Banyak melibatkan warga setempat untuk pengelolaannya,” ungkap Ipuk.
Ipuk juga meninjau kelompok tani di Sumberkepuh yang mengembangkan inovasi “Lautan Merah” yang merupakan akronim “Lampu Meningkatkan Produksi Bawang Merah”. “Dari inovasi ini bisa meningkatkan produksi bawang merah sampai 3 ton perhektar,” terang Ipuk.
Tak lupa pula, Ipuk juga memastikan sejumlah program yang dilaksanakan di desa berjalan dengan baik. Seperti halnya infrastruktur jalan, bedah rumah hingga pendidikan kejar paket di PKBM Srikandi. “Kami ingin memastikan berbagai program yang kami jalankan benar-benar bisa dirasakan sampai ke tingkat desa,” tegasnya.
Sebagaimana agenda Bunga Desa sebelum-sebelumnya, berbagai layanan publik di level kabupaten di dekat ke masyarakat. Mulai dari pelayanan administrasi kependudukan, perizinan usaha, perpajakan, sampai administrasi pendidikan. Layanan cek kesehatan bagi warga dan klinik hewan peliharaan juga ikut mengisi rangkaian Bunga Desa.
Peningkatan kapasitas pendidik juga dilakukan di acara yang berlangsung setiap bulan itu. Di antaranya tentang komitmen Pemkab Banyuwangi dalam menekan terjadinya tiga dosa pendidikan. Mulai dari bulliying, intoleransi hingga kekerasan.
Tak lupa pula program-program peningkatan ekonomi juga digeber. Seperti halnya penyaluran bantuan Warung Naik Kelas dan menyambangi sejumlah usaha mikro yang dilakukan masyarakat. Sekaligus juga menyapa para tokoh masyarakat dalam salat Asar berjamaah.
“Kami atas nama warga Kedungwungu sangat senang dengan program Bunga Desa ini. Ada banyak kegiatan yang memberikan dampak positif bagi warga kami, termasuk juga bagi warga sekitar di Kecamatan Tegaldlimo ini,” ungkap Kepala Desa Kedungwungu, Surono. (*)
Melihat Kampung Bebek di Banyuwangi, Berdayakan Warga Mampu Produksi 2000 Ekor Bebek Potong Per Hari
By SEMANGAT BANYUWANGI - November 16, 2023
BANYUWANGI - Dusun Sumber Kepuh, Desa Kedungwungu, Kecamatan Tegaldlimo Banyuwangi dikenal sebagai Kampung Bebek. Di desa ini mayoritas warganya adalah peternak bebek.
Mereka beternak bebek mulai dari penetasan telur, pembesaran, budidaya, pemotongan, hingga pemasaran. Bahkan telur yang gagal menetas dijadikan pakan ternak lele.
"Budidaya bebek di sini dikerjakan mulai dari hulu ke hilir. Kami berdayakan warga desa. Kami menitipkan bebek untuk mereka pelihara, waktunya panen kita beli," jelas Nur Kholis, pelopor ternak bebek di Desa Kedunguwungu pada Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani, yang berkunjung ke peternakannya saat program Bupati Ngantor di Desa tersebut, Kamis (16/11/2023).
Tiap hari dari para peternak yang tergabung dalam kelompok ternak Makmur Mandiri itu, mampu memproduksi sekitar 2000 ekor bebek potong yang siap dipasarkan.
Kholis menjelaskan terdapat 40 kepala keluarga yang dititipi memelihara bebek. Satu keluarga diberi kuota untuk memelihara 1000 bebek di rumah masing-masing. Kholis sendiri memelihara 10.000 bebek di peternakannya. Dengan demikian populasi bebek ternak dari kelompok ini sekitar 50.000 ekor.
"Warga sudah kami berikan pelatihan cara merawat bebek. Untuk bibit dan pakan bebeknya dari kami. Mereka hanya bertugas memelihara hingga masa panen saja," kata Kholis.
Pria berusia 37 tahun itu menjelaskan masa panen bebek sekitar 25 hingga 38 hari. Tiap 1000 ekor bebek, memperoleh keuntungan bersih rata-rata 4 juta yang diterima warga tiap bulan.
Ketua kelompok ternak Makmur Mandiri, Imron Rosadi menambahkan, kelompok ini mulai dirintis sejak 2019 lalu. "Saat ini ada 40 keluarga di desa ini yang bergabung, dan kami targetkan berkembang hingga 100 keluarga. Bahkan saat ini sudah ada warga dari Kecamatan Muncar yang bergabung," kata Imron.
Imron menjelaskan di kelompok ternaknya memelihara dua jenis bebek, yakni hibrida dan peking. Untuk pemasarannya masih seputar Banyuwangi dan Bali. Selain memenuhi kebutuhan warga, bebek dari kelompok ini juga untuk pemenuhan kebutuhan warung dan restoran.
Imron juga mengucapkan terima kasih pada Pemkab Banyuwangi, yang selama ini telah melakukan pendampingan. "Selama ini kami banyak dibantu mulai legalitas perizinan, izin lingkungan, dan lainnya," kata Imron.
Dalam kunjungannya ke peternakan milik Kholis, Bupati Ipuk berkeling melihat proses produksi mulai dari telur hingga pemotongan dan siap dipasarkan. "Produksi bebek potong di tempat ini dilakukan dengan detail dan rapi," kata Ipuk.
Ipuk mengapresiasi apa yang dilalukan Kholis dan kelompok ternak di desa ini. Tidak hanya mengembangkan usaha saja, namun juga melibatkan masyarakat.
"Tidak hanya anak-anak muda desa yang dilibatkan menjadi tenaga kerja, namun masyarakat juga dilibatkan untuk kerjasama usaha. Dengan demikian masyarakat juga mendapat dampak ekonomi," kata Ipuk.
Ipuk mengintruksikan kepada dinas terkait untuk terus melakukan pendampingan, agar usaha ternak kelompok ini semakin luas.
"Kami juga minta agar Dinas Pertanian dan Pangan memfasilitasi rumah potongnya mengantongi sertifikasi halal," pungkasnya. (*)
Ratusan Pelajar Ikuti Kejuaraan Basket Harjaba Cup 2023
By SEMANGAT BANYUWANGI - November 16, 2023
BANYUWANGI - Ratusan pelajar di Banyuwangi semarakkan kejuaraan basket antar pelajar Harjaba (Hari Jadi Banyuwangi) Cup 2023, yang digelar oleh Pemkab Banyuwangi. Kejuaraan ini merupakan rangkaian memperingati Harjaba ke-252.
Total ada 924 pelajar berasal dari 77 tim yang terbagi ke dalam 3 kategori, yaitu SD/MI, SMP/MTs, dan SMA/MA. Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani hadir langsung untuk membuka kejuaraan, dan menyaksikan sengitnya laga pembuka kejuaraan antara SMAN 1 Rogojampi dan SMAK Hikma Mandala Banyuwangi.
Ipuk mengatakan Harjaba Cup adalah dukungan Pemkab Banyuwangi kepada anak-anak muda yang memiliki minat dan bakat olahraga basket.
"Selamat bertanding. Jadikan ajang ini untuk meningkatkan kualitas permainan kalian. Bermainlah dengan sportif, berkompetisilah dengan sehat," ujar Bupati Ipuk saat membuka kejuaraan, di GOR Sahabat Banyuwangi, Rabu malam (15/11/2023).
Harjaba Cup 2023 akan berlangsung hingga tanggal 26 November mendatang. Kejuaraan tersebut menggunakan sistem gugur dalam menentukan pemenangnya.
Selain sebagai ajang kompetisi, Harjaba Cup juga dimaksudkan sebagai ajang silaturahmi dan menjalin persahabatan antar pelajar.
"Kalian semua adalah juara, kalian semua adalah pemenang. Jangan lupa untuk tetap menjaga kekompakan dan kebersamaan. Jadikan Harjaba Cup sebagai momen untuk mempererat tali persaudaraan dan kekeluargaan," tambah Ipuk. (*)
Banyuwangi Raih Penghargaan Ketahanan Pangan dari Gubernur Khofifah
By SEMANGAT BANYUWANGI - November 16, 2023
Banyuwangi - Kabupaten Banyuwangi meraih Award Peduli Ketahanan Pangan Tahun 2023 dari Pemerintah Provinsi Jawa Timur. Penghargaan ini tak lepas dari upaya Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani dalam mempertahankan ketahanan pangan di Bumi Blambangan.
Penghargaan diserahkan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa kepada Plt. Dinas Pertanian dan Pangan Banyuwangi, Ilham Juanda, pada peringatan Hari Pangan Sedunia ke-43 di Surabaya, Rabu ( 15/11/2023).
"Kami bersyukur Banyuwangi mendapatkan penghargaan Peduli Ketahanan Pangan dari Provinsi Jatim kategori pemanfaatan pangan. Ini semakin meneguhkan kami untuk terus berkomitmen memajukan sektor pertanian dan pangan yang selama ini menjadi andalan daerah untuk memajukan perekonomian daerah," kata Ipuk, Rabu (15/11/2023).
Ipuk mengungkapkan, selama ini sebagai bentuk komitmen dan kepedulian terhadap ketahanan yang berkelanjutan, khususnya aspek pemanfaatan pangan, pemkab terus mengembangkan sejumlah inovasi.
Sebut saja, Sister Say (Sistem Terintegrasi Ternak, Ikan, dan Sayur). Ini adalah inovasi penyediaan kebutuhan pangan lengkap bagi warga desa yang rawan stunting.
“Inovasi ini mengoptimalkan aplikasi konsep urban farming yang mengintegrasikan pertanian, peternakan, dan perikanan dalam satu lahan. Di lahan tersebut tersedia tanaman sayuran, buah-buahan, serta perikanan sistem bioflok dan kandang ternak dalam satu lahan,” kata Ipuk.
Selain itu, lanjut dia, pemkab rutin menggelar program inkubasi sektor pertanian bagi generasi muda yang diberi nama Jagoan Tani. Disediakan hadiah berupa modal ratusan juta rupiah bagi pemenangnya.
“Kami ingin anak muda Banyuwangi bisa berperan terhadap pertanian Banyuwangi. Kontribusi pada PDRB terus menurun setiap tahun. Jumlah petani juga. Jagoan Tani dibutuhkan untuk menjawab itu, dan anak Banyuwangi harus muncul mendongkrak pertanian Banyuwangi," ujar Ipuk.
Plt Kepala Dinas Pertanian dan Pangan, Ilham Juanda menambahkan Banyuwangi juga memberikan fasilitasi perizinan bidang ketahanan pangan bagi pelaku usaha mikro dan kecil melalui program Imam Pesat (Implementasi Keamanan Pangan Segar Asal Tumbuhan/PSAT). Dengan memiliki nomor registrasi, produk pangan tersebut lebih terjamin kualitasnya.
“Kurun waktu 2021-2022 telah teregistrasi sejumlah 51 merk dagang produk PSAT. Selanjutnya produk tersebut kita berikan pendampingan dan diarahkan untuk masuk pada e-katalog lokal guna memperluas pasarnya,” urai Ilham.
Banyuwangi juga terus mendorong masyarakat untuk melakukan diversifikasi pangan melalui Festival Pangan Nonberas Nonterigu/ Fepanora.
“Kegiatan ini mengedukasi masyarakat agar lebih kreatif mengolah makanan. Tidak selalu dari beras dan terigu, makanan lezat dan bergizi seimbang juga bisa diolah dari berbagai bahan lain di sekitar kita,” pungkasnya. (*)
Difasilitasi TNI AL, Banyuwangi Kirim Bantuan Kemanusiaan untuk Palestina
By SEMANGAT BANYUWANGI - November 13, 2023
Banyuwangi – Masyarakat Kabupaten Banyuwangi mengirimkan bantuan kemanusiaan bagi warga Palestina di Gaza. Bantuan tersebut diserahkan kepada TNI AL di Mako Lanal Banyuwangi, untuk diteruskan ke Markas Koarmada II Surabaya di Surabaya menuju Jakarta dan selanjutnya dikirimkan ke Palestina.
“Ini adalah dukungan masyarakat untuk rakyat Palestina. Maka difasilitasi TNI AL, warga bergotong royong mengumpulkan bantuan untuk Palestina dengan dasar kemanusiaan dan asa untuk perdamaian dunia,” kata Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani, Senin (13/11/2023).
Bantuan tersebut diserahkan oleh Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banyuwangi, Danang Hartanto, kepada Danlanal Banyuwangi, Letkol Laut (P) Indra Nusha R, di Mako Lanal Banyuwangi.
Bantuan kemanusiaan yang diberikan pakaian, selimut, diapers, susu, hingga air minum. Dari Mako Lanal Banyuwangi, diteruskan ke Markas Koarmada II Surabaya di Surabaya menuju Jakarta untuk selanjutnya dikirimkan ke Palestina oleh pemerintah.
“Bantuan ini merupakan hasil donasi warga bersama ASN, bergotong royong sukarela,” urai Danang.
Sementara Danlanal Banyuwangi Letkol Laut (P) Indra Nusha, mengapresiasi kepada Bupati Ipuk dan masyarakat Banyuwangi atas empati dan kepedulian terhadap korban perang di Palestina.
“Terima kasih kepada Ibu Bupati dan warga Banyuwangi yang telah mengirimkan bantuan kemanusiaan ini melalui Lanal Banyuwangi. Kami siap membantu menyalurkannya,” kata Danlanal.
Danlanal menjelaskan atas arahan Kepala Staf TNI Angkatan Laut (KSAL), Laksamana TNI Muhammad Ali, agar TNI AL membuka posko bantuan kemanusiaan untuk warga Gaza di seluruh markas Komando Utama (Kotama) TNI AL.
Dari Kotama-Kotama seluruh Indonesia nantinya bantuan akan dikumpulkan di Markas Koarmada II Surabaya dan Markas Kolinlamil, Jakarta Utara untuk selanjutnya diberangkatkan menuju Palestina.
“Hari ini, seluruh bantuan kami kumpulkan. Insya Allah besok akan segera kami kirimkan menuju Koarmada II di Surabaya. Selanjutnya akan diteruskan ke Jakarta untuk diberangkat bersama bantuan-bantuan dari daerah lain se-Indonesia,” terang Danlanal. (*)
Hari Kesehatan Nasional, Banyuwangi Gelar Bakti Sosial hingga Kampanye Kesehatan
By SEMANGAT BANYUWANGI - November 12, 2023
BANYUWANGI – Peringatan Hari Kesehatan Nasional (HKN) dirayakan cukup meriah di Kabupaten Banyuwangi. Dikemas dalam Festival Jenggirat Sehat, beragam agenda mulai pengobatan gratis, bakti sosial, pameran dan talkshow kesehatan, hingga pawai kampanye hidup sehat digelar dengan menarik.
“HKN adalah momentum untuk kembali menggelorakan perilaku hidup bersih dan sehat. Semoga dengan beragam kegiatan ini masyarakat Banyuwangi semakin termotivasi untuk menerapkan gaya hidup sehat,” kata Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani, membuka peringatan HKN di Taman Blambangan, Sabtu (11/11/2023).
Acara ini diikuti sejumlah organisasi profesi kesehatan, seperti Ikatan Dokter Indonesia, Ikatan Bidan Indonesia, Persatuan Perawat Nasional Indonesia, Ikatan Apoteker Indonesia, serta Himpunan Ahli Kesehatan Lingkungan Indonesia. Turut hadir perwakilan instansi pendidikan kesehatan, penyedia layanan kesehatan, juga para pelaku therapist tradisional.
Ipuk mengajak seluruh stakeholder kesehatan untuk memperkuat upaya promotif dan preventif untuk meningkatkan taraf kesehatan masyarakat. Di antaranya lebih mengoptimalkan program mal orang sehat untuk mengubah paradigma sakit menjadi paradigma sehat.
“Jadi orang ke Puskesmas tidak saat sakit saja, tapi kita ajak saat sehat untuk cek dan deteksi dini. Misalnya, bagi yang memiliki risiko suatu penyakit, segera rutinkan berkonsultasi agar tidak sampai jatuh sakit,” kata Ipuk.
Peringatan HKN dikemas sangat menarik. Pengunjung disuguhkan berbagai layanan kesehatan unggulan dalam pameran kesehatan di sana.
Mulai dari konsultasi kesehatan gratis, konsultasi pengenalan potensi lewat sidik jari, pengukuran massa tulang hingga usia sel, promosi obat herbal, akupunktur, hingga kuis kesehatan berhadiah. Semua dilakukan untuk mengkampanyekan hidup sehat.
Selain itu, juga dihadirkan talkshow oleh influencer kesehatan, dr. Ayman Alatas. Kehadiran dr. Ayman ini mendapat antusias yang tinggi dari para pengunjung. Siswi SMA hingga masyarakat umum tampak hadir untuk mendengarkan tips dan trik terkait kesehatan kulit.
Sementara Plt. Kepala Dinas Kesehatan Banyuwangi, Amir Hidayat, menjelaskan rangkaian peringatan HKN dilakukan dengan berbagai aksi sosial yang melibatkan seluruh organisasi profesi kesehatan. Mulai bakti sosial, pengobatan gratis, operasi bibir sumbing, aksi bersih-bersih pantai.
“Puncak acara HKN kita laksanakan dua hari pada 11-12 November,” kata Amir.
HKN akan ditutup dengan senam massal dan pawai kesehatan yang akan diikuti ribuan nakes se-Banyuwangi, Minggu (12/11/2023). (*)
Hari Pahlawan, Banyuwangi Gelar Upacara Tabur Bunga di Selat Bali
By SEMANGAT BANYUWANGI - November 10, 2023
BANYUWANGI – Hari Pahlawan di Banyuwangi diperingatai dengan berbagai kegiatan. Salah satunya Upacara Tabur Bunga di Selat Bali di atas kapal KAL Rajegwesi II-5-40 yang dilaksanakan pada Jumat (10/11/2023).
Sebagai inspektur upacara Danlanal Banyuwangi Letkol Laut (P) Indra Nusha R. Turut hadir Wakil Bupati Banyuwangi Sugirah, Dandim 0825 Banyuwangi Letkol Kav Eko Julianto Ramadhan, Wakapolresta Banyuwangi AKBP Dewa Putu Darmawan, dan sejumlah pejabat lainnya turut dalam penghormatan kepada pahlawan.
Suasana haru terasa saat mengheningkan cipta sebagai penghormatan kepada pahlawan, termasuk kru KRI Nanggala 402 yang hilang dalam operasi eternal patrol.
“Upacara tabur bunga ini juga sebagai bentuk penghargaan kepada kru KRI Nanggala 402,” kata Danlanal.
Setelahnya, dilarungkan karangan bunga sebagai tanda hormat, diikuti oleh tabur bunga di laut.
"Momen penuh kekhidmatan ini merupakan penghargaan kepada pahlawan, termasuk KRI Nanggala 402, tetap abadi dalam ingatan kita," kata Danlanal.
Sebelumnya, juga digelar Upacara Hari Pahlawan yang dipimpin oleh Wabup Sugirah. Upacara ini diikuti ratusan peserta yang merupakan perwakilan TNI/Polri, ASN, organisasi pemuda, partai politik, mahasiswa, hingga pelajar.
Dalam kesempatan itu, Sugirah mengajak agar seluruh masyarakat ikut berperan memberantas kebodohan dan memerangi kemiskinan di daerah.
“Peringatan Hari Pahlawan adalah momentum untuk meneladani semangat para pejuang. Berbekal spirit yang sama, mari satukan tekat kita berantas kebodohan dan kemiskinan. Ini adalah salah satu bentuk pahlawan masa sekarang,” kata Sugirah.
Menurut Sugirah, penjajahan saat ini bukanlah kolonialisme, melainkan kebodohan dan kemiskinan. Dua hal tersebut adalah musuh dan ancaman nyata yang harus diperangi bersama.
“Mari sama-sama peduli. Jika melihat ada anak yang tidak sekolah di sekitar kita, segera laporkan kepala desa atau camat, agar segera ditangani. Jangan sampai ada anak yang tidak bisa bersekolah,” kata Sugirah. (*)
Norwegia - Banyuwangi Perkuat Kolaborasi Perangi Sampah Plastik
By SEMANGAT BANYUWANGI - November 10, 2023
Banyuwangi – Komitmen Pemerintah Kabupaten Banyuwangi bersama Pemerintah Norwegia untuk mengatasi sampah plastik terus ditingkatkan. Hal ini terungkap dalam seminar Road to a Global Plastic Treaty: Turning The Tide on Marine Plastic Pollution yang diselenggarakan oleh Kedutaan Besar Kerajaan Norwegia untuk Indonesia bersama Kementerian Lingkungan Hidup & Kehutanan serta UNDP (Badan Pembangunan PBB), di Jakarta (8/11/2023).
Duta Besar Norwegia untuk Indonesia Rut Krüger Giverin, menjelaskan seminar ini digelar untuk mempertemukan para pemangku kepentingan internasional (sektor swasta, organisasi internasional, dan pemerintah) untuk mendapatkan solusi inovatif mengurangi polusi plastik laut. Juga untuk membangun momentum menuju kesepakatan global tentang polusi plastik (global plastic treaty).
“Kita semua sudah sepakat bahwa masalah pencemaran plastik di laut adalah isu yang serius, tapi saya yakin kita semua optimis bahwa kita memiliki solusi untuk mengatasinya,” kata Ruth.
Seminar tersebut juga diikuti oleh Perwakilan Tetap UNDP Indonesia Norimasa Shimomura, Deputi Bidang Koordinasi Pengelolaan Lingkungan dan Kehutanan Kemenko Marvest, Dr. Nani Hendiarti, perwakilan Danone Indonesia serta perwakilan dari Asosiasi Industri Plastik Indonesia.
Forum ini, lanjut Ruth, juga membahas bagaimana inisiatif baru dijalankan oleh para aktor nasional, subnasional dan lokal dalam mengurangi sampah laut dan polusi plastik di Indonesia.
“Dan saya sangat senang Ibu Bupati Banyuwangi hadir di sini. Apa yang dipaparkan kepada kami tentang kolaborasi pemkab bersama stake holder, swasta, organisasi, komunitas merupakan salah satu gambaran dari solusi masalah pencemaran sampah plastik di laut. Ini membangun optimisme untuk kita semua yang hadir dalam upaya mengurangi pencemaran plastik di laut,” kata Ruth.
Dalam kesempatan itu, Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani memaparkan bagaimana Banyuwangi bermitra dengan banyak pihak dalam penanganan dan pengelolaan sampah di daerahnya. Banyuwangi telah membangun dan mengoperasikan 19 TPS3R di Banyuwangi. Tiga di antaranya, yaitu TPS3R Sumberberas, Tembokrejo, dan Balak, dibangun melalui skema Public- Private Partnership (PPP).
Misalnya Project STOP di Kecamatan Muncar (kerjasama dengan PT. Systemiq Lestari Indonesia). Sejak dilaksanakan 2018, program ini telah membawa banyak perbaikan terhadap pengelolaan persampahan di Muncar.
“Lebih dari 90.000 warga desa setempat ikut layanan pengangkutan sampah, lebih dari 14.000 ton sampah berhasil terkumpul dan selanjutnya diolah, juga terjadi perubahan perilaku warga untuk mulai memilah sampah. Banjir di sana juga berkurang, karena sungai bebas dari sampah,” beber Ipuk.
Banyuwangi juga ada program CLOCC (Clean Ocean through Clean Communities) yang juga didukung pemerintah Norwegia untuk penyusunan rencana induk pengelolaan sampah, serta pendampingan desa untuk aktivitas TPS3R. Selain juga telah dibangun TPS 3R di Desa Balak, Kecamatan Songgon yang memiliki kapasitas pengelolaan sampah 84 ton sampah per hari.
“Kita juga bersama NGO Sungai Watch, ada program bersih-bersih sungai untuk mengurangi sampah yang masuk ke laut,” kata Ipuk.
Ipuk melanjutkan, kerjasama program dan kegiatan yang dilakukan selama ini telah memberikan dampak positif bagi Banyuwangi. Capaian pengurangan sampah mengalami kenaikan dari 37.500 ton/tahun di 2022 menjadi 41.200 ton/tahun di 2023.
“Capaian penanganan sampah juga meningkat, dari 49.000 ton/tahun di tahun 2022 menjadi 51.300 ton/tahun di 2023,” pungkasnya. (*)
Rayakan Hari Wayang Nasional, Banyuwangi Gelar Festival Wayang Kulit Selama Tiga Hari
By SEMANGAT BANYUWANGI - November 08, 2023
Banyuwangi – Memperingati Hari Wayang Nasional yang jatuh setiap 7 November, Banyuwangi Festival menggelar Festival Wayang Kulit 2023. Selama 3 hari (6 – 8 November), setiap malam ditampilkan pertunjukan wayang yang digelar di Lapangan RTH Karetan, Kecamatan Purwoharjo, Banyuwangi.
Pertunjukan tersebut menampilkan parade 3 dalang asal Banyuwangi. Mereka memainkan tokoh-tokoh wayang kulit dengan gaya dan karakter yang berbeda-beda.
“Festival ini salah satu yang mendapat animo tinggi dari warga Banyuwangi, khususnya warga di Banyuwangi Selatan yang biasanya kita kenal dengan daerah Mataraman. Wayang menjadi atraksi yang ditunggu warga,” kata Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani saat menyaksikan festival wayang di RTH Karetan, Purwoharjo, Selasa Malam (7/11/2023).
“Ini juga menjadi bentuk apresiasi dan pelestarian wayang kulit sebagai warisan budaya tak benda yang telah diakui oleh UNESCO sejak 2 November lalu. Wayang itu salah satu identitas budaya Indonesia yang harus terus kita hidupkan dan uri-uri,” imbuhnya.
Menurut Ipuk, wayang kulit adalah bagian dari tradisi positif yang harus dilestarikan dan dikembangkan. Wayang kulit menjadi sarana menyampaikan pesan moral positif.
“Wayang kulit itu sendiri sangat lengkap dan luas. Wayang kulit sarat kreativitas, ada seni rupa, ada seni peran dalam teaternya, ada seni suara, juga ada seni musik. Festival Wayang Kulit akan terus lanjutkan dan kita dukung pengembangannya," kata Bupati Ipuk.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata, MY Bramuda, mengatakan kegiatan Festival Wayang Kulit ini berlangsung selama tiga hari tiga malam, sejak Senin, 6 November hingga Rabu, 8 November 2023.
Festival Wayang Kulit 2023 ini menghadirkan lakon Ampak-Ampak Manahilan yang dimainkan oleh Dalang trio, yaitu Ki Sanggit Abhillawa, Ki Galih Kidung Wibowo, dan Ki Edo Sabdo Carito.
“Lakon ini mengisahkan penyesalan raksasa yang melakukan peperangan balas dendam di hutan Manahilan. Meski mengerahkan segala kekuatan, namun sang raksasa tetap kalah dengan kesatria kebenaran. Lakon ini dipilih sebagai bentuk refleksi diri dan introspeksi bagi masyarakat untuk selalu berbuat baik dan menjauhi kejahatan,” papar Bramuda.
Festival Wayang Kulit 2023 ini mendapat antusiasme yang luar biasa dari warga. Ribuan orang menghadiri pertunjukan wayang tersebut. "Warga Banyuwangi selatan memang banyak dihuni warga suku Jawa, untuk itu kami menggelar wayang di wilayah ini. Banyak peminatnya," ujarnya. (*)