Tari Pitik Tarung adalah salah satu tari-tarian dalam kesenian Jaranan. Tarian ini menampilkan sepasang penari yang mengenakan pakaian dan topeng yang menyerupai ayam.
Seperti namanya, Tari Pitik Tarung menampilkan tarian tentang ayam jago yang bertarung, atau dalam bahasa Osing disebut Tablukan.
Setelah tarian, biasanya para penari langsung kerasukan atau ndadi. Mereka kehilangan kendali dan bersikap seolah-olah seperti hewan.
Kunjungi Youtube Kita : https://youtube.com/c/SemangatBanyuwangi
www.semangatbanyuwangi.id
#semangatbanyuwangi
#majesticbanyuwangi
#banyuwangi
Kebanyakan orang menganggap Keblak-keblak merupakan sesi paling seru ketika menonton Jaranan. Tapi jangan salah, ada tarian yang tak kalah seru, namanya Tari Banaspati.
Tarian ini menampilkan satu orang yang memakai topeng Banaspati yang berdiri di tengah-tengah penonton. Penari ini seakan menghipnotis penonton untuk larut dalam acara tersebut. Bahkan banyak juga yang seketika kesurupan.
Tari Banaspati biasa ditampilkan sebelum Keblak-keblak atau ketika penonton sudah memenuhi acara Jaranan.
Kunjungi Youtube Kita : https://youtube.com/c/SemangatBanyuwangi
www.semangatbanyuwangi.id
#semangatbanyuwangi
#majesticbanyuwangi
#banyuwangi
Tetenger Perang Puputan Bayu
Tanggal 18 Desember 1771, sebuah perjuangan besar rakyat Blambangan mengusir penjajah. Sebuah upaya tumbah darah untuk kesejahteraan rakyat dan anak cucunya.
Cornelis Lekkerkerker dalam Balambangan: Indische Gids II (1923) menjelaskan, Perang Puputan Bayu adalah perang paling menegangkan, mengerikan, paling kejam, dan paling banyak memakan korban dalam sejarah pertempuran yang pernah dialami VOC di Nusantara.
Kini telah genap 250 tahun, semoga semangat membangun dan mensejahterakan Bumi Blambangan selalu terjaga dibenak kita semua.
18 Desmber 1771 oleh Belanda dianggap sebagai “De Dramatische verniatiging van het compagniesleger ( Malam Dramatis) karena VOC mendatangkan Bantuan 100000 orang dari berbagai daerah termasuk Bupati Alap-alap Sumenep Madura untuk menyerang 65000 orang Blambangan yang berada di Bayu. Ternyata perang tersebut adalah perang yang paling keji karena tiap orang blambangan tetangkap, maka kepalanya dipengal dan ditancapkan disepanjang jalan mulai Lincing Rogojampi.
Namun Bayu tetap tidak terkalahkan, hanya saja dari 65000 penduduk, 60000 mati, 2500 ditangkap dan disiksa dan banyak yang di tenggelamkan di Uluh pang-pang. Sedangkan dari 100000 pasukan VOC, tersisa hanya beberapa gelintir saja.
Bupati Alap-alap terbunuh oleh Rempeg Jagapati dan beliau sendiri terluka kakinya kena sabetan tombak dan akhirnya Gugur. Pucuk pimpinan digantikan oleh Sayu (Wanita yang disucikan untuk dipersembahkan mengabdi kepada Dewa) Wiwit (namanya sendiri)
Belanda mengakui sebagai perang palling dahsyat se tanah Jawa padahal tidak sumbut dengan hasil yang akan didapatkan di tanah Blambangan. Dituliskan oleh VOC di Bondowoso oleh Adison 1848 halaman 75-76 “
VOC menghabiskan 8 Ton emas untuk membiayai perang tersebut (Sumber Wikipedia)
Kunjungi Youtube Kita : https://youtube.com/c/SemangatBanyuwangi
Website : www.semangatbanyuwangi.id
#semangatbanyuwangi
#majesticbanyuwangi
#banyuwangi
Pernah lihat beberapa orang memainkan angklung di atas "menara" bambu kan? Nah, kesenian tersebut dinamakan angklung paglak.
Angklung paglak biasa dimainkan ketika musim panen telah tiba. Dalam satu paglak ini terdapat 2 pemain angklung dan 1 pemain gendang kecil. Cara memainkannya juga tidak bisa dibilang mudah, karena dari dua pemain angklung, salah satunya harus bermain sekian detik lebih lambat (timpalan).
Namun sayang, kebanyakan pemain paglak sudah berusia lanjut. Semoga akan muncul bibit generasi penerus, agar kesenian ini tidak hilang tergerus zaman.
#semangatbanyuwangi
#MajesticBanyuwangi
#wisatabanyuwangi
#Banyuwangi
Sonjo Bareng, Sukodono Aliyan Banyuwangi 2019
By SEMANGAT BANYUWANGI - Agustus 29, 2019
Sonjo Bareng.
-
Ayo dulur- dulur bareng teko saksenono seni lan guyube wong dusun sukodono kanggo nyambut acara adat keboan ring acara Sonjo Bareng "sejatine killing kanggo pengiling-iling"
Semebyar wangine, sukodono mageh arum gandane.
-
Sabtu 07 September 2018, di Dusun Sukodono, Desa Aliyan, Rogojampi.
-
#adatbanyuwangi
#budayabanyuwangi
#ilovebanyuwangi
#banyuwangi
Puluhan Tahun Akhirnya Nonton Layar Tancep Lagi di Dusun Srampon, Banyuwangi
By SEMANGAT BANYUWANGI - Agustus 16, 2019
Masyarakat dusun Srampon, desa Segobang tidak melewatkan momen pitulasan dengan agenda yang tidak seperti biasa yakni dengan nonton bareng layar tancap (orang Banyuwangi sebut layar tancep) masyarakat dusun Srampon dan sekitarnya yang berkaborasi dengan komunitas Sanggar Cinema. Hal ini mengingatkan kita ke era 90an dimana di desa-desa dulu ada pemutaran film melalui layar tancap (orang Banyuwangi sebut layar tancep). 11/08/19
Tidak pandang usia, mulai yang masih muda hingga yang sudah tua berkumpul bersama di lokasi yang bertepatan di salah satu jalan lorong kecil di dusun Srampon yang tidak mengganggu aktivitas orang berkendara, karena jalan ini tergolong sepi aktivitas orang lewat.
Sebelum pemutaran film dimulai, ada hiburan pentas seni dari pengamen lokal bernama PJR, dengan melantunkan beberapa lagu dengan iringan musik akustik, mampu "menghipnotis" masyarakat pengunjung yang berjumlah ratusan orang yang datang.
Tak lama kemudian pemutaran film pertama di mulai. Film Mars di produksi Tiga Koma Lima Film yang bergenre komedi ini mampu membawa suasana masyarakat Srampon menjadi tertawa lepas karena adanya adegan study tour siswa SD pergi ke planet mars.
Setelah film mars selesai dilanjutkan hiburan tari gandrung dari penduduk lokal sebagai selingan untuk lanjut ke film berikutnya.
Film selanjutnya yaitu de Jaripah di produksi Osing Production dan dilanjutkan musik Kuntulan dan dilanjutkan Film Dokumenter Dusun Srampon dan di akhiri penampilan tari Barong Sekar Gondo Arum milik warga lokal.
"Antusias masyarakat sangat luar biasa, karena sangat jarang event seperti ini dilakukan di dusun Srampon ini." ujar Siti Layinah selaku kepala dusun.
Siti Layinah berharap hal-hal seperti ini bisa membangkitkan generasi pemuda dusun Srampon dapat menyerap ilmunya sehingga dengan demikian para pemuda dusun Srampon bisa kreatif seperti teman-teman yang ada di kota besar.
"Harapan saya para pemuda karang taruna Lare Srampon Bersatu dan masyarakatnya dapat selalu guyub demi membangun dusun ini supaya dapat menunjukkan potensi yang ada." ujar Zeki Imam Mulyadi selaku ketua Karang taruna dusun Srampon.
Imam menambahkan bahwa, di dusun Srampon ada banyak potensi masyarakatnya yang belum banyak di ketahui masyarakat luar seperti; penghasil gula aren, pengrajin dari bahan bambu, ukiran dari kayu, sovenir, kesenian barong, kuntulan, akustik, dan juga kekayaan alam yang masih asri. Tak luput juga makanan khas dusun Srampon yakni "degan anget" yang hanya di temui di dusun Srampon.
"Saya cukup bangga hati dengan masyarakat yang guyub menikmati film yang di putar dan hiburan yang ditampilkan. Harapan saya Sanggar Cinema dapat memberi inspirasi bagi generasi muda yang ada di daerah-daerah yang masih belum kita jamah, dengan tujuan memberikan tontonan yang menginspirasi masyarakat daerah yang jauh dari pusat kota. walaupun jauh dari perkotaan, jangan sampai putus asa untuk tetap menghasilkan karya." ujar Samer pimpinan Sanggar Cinema.
Adapun penyelenggaraan event di atas adalah dana mandiri dari uluran tangan masyarakat dusun Srampon dan beberapa pihak luar yang turut membantu kegiatan sosial ini.
Banyuwangi #Weekend | aktualisasi seni & budaya
By SEMANGAT BANYUWANGI - Maret 21, 2019
Banyuwangi #Weekend | aktualisasi seni & budaya
➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖
Jalan-jalan di hutan de djawatan
Duduk santai sambil makan kue bakiak
Yuk merapat ke Taman Blambangan
Nonton Gebyar Tari Gending & Lawak
.
📆 23 Maret 2019
🕖 Pukul 19.00 WIB
📍 Taman Blambangan Banyuwangi
__
@kemenpar
@menpar.ariefyahya
@azwaranas.a3
__
#PesonaIndonesia #WonderfulIndonesia
#Banyuwangi #MajesticBanyuwangi
#BanyuwangiFestival #Festivals
#MajesticBanyuwangiFestival2019
#Culture #TraditionalDance #Lawak
Festival Muludan Likuran Kejoyo Tambong Banyuwangi 2017
By SEMANGAT BANYUWANGI - Desember 07, 2017
Festival Muludan Likuran Kejoyo Tambong
-
15 Desember 2017
Lokasi Dusun Kejoyo, Desa Tambong Kecamatan Kabat.
-
14 Desember 2017
Jam 15.00 Wib
Pameran Produk Lokal
-
15 Desember 2017
Arak-arakan judang dan pencak obor
Jam 18.00 Wib
-
16 Desember 2017
Jam 06.00 Wib
Pembacakan Asrokol dan Ancak-ancakan
Festival Panjat Pinang
-
Jam 16 Desember 2017
Jam 19.00 Wib
Festival Musik Religi
Deklarasi Pemuda Anti Narkoba
Lawak Kentus CS
-
IG: semangatbanyuwangi
www.semangatbanyuwangi.com
Akhir Pekan, Banyuwangi Gelar Festival Kuwung Tampilkan Ragam Pesona Seni Budaya Banyuwangi
By SEMANGAT BANYUWANGI - Desember 07, 2017
BANYUWANGI – Rangkaian panjang Banyuwangi Festival 2017, masih terus berlangsung. Akhir pekan ini, tepatnya Sabtu malam (9/12) akan digelar Festival Kuwung. Selain akan menampilkan beragam seni dan budaya asal Banyuwangi, festival ini juga akan dimeriahkan kontingen kesenian dari kabupaten lain.
Bupati Banyuwangi, Abdullah Azwar Anas, mengatakan, Festival Kuwung merupakan etalase kesenian dan tradisi masyarakat Banyuwangi yang beragam. Karena sesuai dengan namanya, Kuwung yang merupakan bahasa Osing artinya pelangi.
“Inilah yang membedakannya dengan festival lainnya. Bila festival lain menampilkan satu tematik budaya Banyuwangi, di Kuwung ini beragam tradisi khas Banyuwangi akan dipertontonkan,” kata Bupati Anas.
Festival ini akan diikuti ratusan peserta dari seluruh penjuru Banyuwangi yang akan membawakan tema sejarah perjuangan para raja yang pernah bertahta di Bumi Blambangan. Banyak fragmen heroisme yang dikemas dalam sendratari oleh para peserta.
"Kami juga mengundang Kabupaten Gianyar, Bali, Kota Kediri, Yogyakarta untuk menampilkan keseniannya. Jadi, festival ini akan meriah karena bisa menyaksikan kesenian daerah lain. Pastinya ini akan menambah wawasan kita tentang kesenian khas dari daerah lain, para seniman bisa saling sharing pengembangan kesenian daerah," jelas Anas.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata MY Bramuda, menambahkan festival ini dikemas dalam sebuah parade dengan menampilkan kesenian yang lakonnya bersumber dari cerita perjuangan para tokoh raja jaman dahulu.
"Tema ini kita angkat seiring dengan peringatan Hari Jadi Banyuwangi (Harjaba). Pada Desember 246 tahun lalu, terjadi perang besar Puputan Bayu antara rakyat melawan VOC (Belanda) yang kemudian diperingat sebagai Harjaba," jelas Anas.
Parade ini nanti akan dibagi dalam lima kelompok besar. Masing-masing kelompok kata Bramuda, akan membawakan lakon sejarah perjuangan masa lalu dengan sejarah yang berbeda. Seperti Payung Agung Prabu Tawangalun. Lakon ini mengkisahkan kemerdekaan Macan Putih Blambangan dari pengaruh kekuasaan Mataram.
Lalu ada kisah Agunge Wong Agung Wilis, yang menceriterakan lepasnya Wong Agung Wilis dari penjara kerajaan Mengwi Bali, hingga Agung Wilis merebut kembali kekusaanya di Lateng. Jogo Pati Bela Pati yang mengkisahkan peristiwa perang perlawanan rakyat Blambangan semesta di Tegal Peperangan Songgon. Serta lakon “Bedah Alas Tirto Gondo, yang mengkisahkan hutan tirtogondo menjadi kota baru Banyuwangi.
“Tiap kelompok akan membawa 100 orang pemain seni. Dalam setiap gerak dan lakon yang mereka tampilkan akan diiringi musik dan gending sesuai dengan ceritanya,” kata Bramuda.
Parade ini akan mengambil dengan rute, sejauh 2,5 kilometer, start depan kantor pemkab Banyuwangi Jalan A Yani – PB Soedirman – Jl Susuit Tubun dan Finish Taman Blambangan. (*)
IG: semangatbanyuwangi
www.semangatbanyuwangi.id
PAGELARAN WAYANG KULIT (Duet Dalang Muda)
By SEMANGAT BANYUWANGI - November 29, 2017
Kabar gembira pagi para penggiat wayang kulit yang berada di wilayah kota Banyuwangi. Akan dilaksanakan
PAGELARAN WAYANG KULIT (Duet Dalang Muda)
Kamis, 30 Nopember 2017
Pukul 19.30 WIB
Di Pelinggihan DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA KAB. BANYUWANGI
Kehadiran anda adalah bentuk apresiasi bagi Dalang-dalang Muda dalam melestarikan seni dan budaya Bangsa
.
.
.
#banyuwangitourism
#majesticbanyuwangi
#pesonaindonesia
#wonderfulindonesia
Banyuwangi Mencuri Perhatian Wisatawan Mancanegara di Legian Beach Festival 2017
By SEMANGAT BANYUWANGI - Oktober 14, 2017
Banyuwangi Mencuri Perhatian Wisatawan Mancanegara di Legian Beach Festival 2017
Bali dengan segudang pesona keindahan dan berbagai acara menariknya, tak pernah berhenti menggoda wisatawan. Salah satunya agenda tahunan Legian Beach Festival (LBF) 2017 yang resmi dibuka kemarin sore (Rabu, 11 Oktober 2017) di Pantai Padma Legian, Bali. Legian Beach Festival merupakan kegiatan promosi potensi wisata daerah yang menghadirkan kekayaan alam, keragaman barang kerajinan dan makanan, sekaligus memperkenalkan keindahan tradisi dan budaya.
Dalam ajang yang akan digelar hingga 15 Oktober 2017 mendatang, Banyuwangi memiliki kesempatan untuk menjadi salah satu kabupaten yang diundang untuk mengisi acara tersebut. Kesempatan tersebut dimanfaatkan secara maksimal oleh Banyuwangi sebagai sarana promosi wisata daerah baik dari sisi budaya dan event festivalnya. Opening LBF 2017 dibuka tepat pukul 15.00 WITA dengan acara Pawai atau Parade yang diawali tampilan kontingen Bali sebagai baris depan dan para stakeholder dan tamu VIP di belakangnya serta kontingen-kontingen dari Banyuwangi, Bandung dan lain-lain. Dalam parade yang berjarak kurang lebih 500 meter tersebut Kabupaten Banyuwangi menampilkan Kebo-keboan, Tarian Jakripah dan BEC dengan jumlah peserta 30 Orang. Tampilan kontingen dari Banyuwangi mendapatkan banyak perhatian dan antusiasme tinggi dari wisatawan mancanegara yang hadir dan menonton, terlihat dari banyak wisman yang ikut berjalan bersama untuk mengambil foto bersama para talent-talent parade dari Banyuwangi.
Asisten Deputi Pengembangan Komunikasi Pemasaran Pariwisata Nusantara, Drs. PUTU NGURAH, MM memberikan statement khusus kepada para undangan yang hadir terkait perkembangan pariwisata Banyuwangi yang pesat hingga seperti sekarang ini. Beliau mengatakan bahwa Banyuwangi layak dicontoh oleh daerah-daerah lain di nusantara dalam hal kebijakan pariwisatanya. Banyuwangi tidak mengadopsi kebijakan-kebijakan pariwisata yang sudah ada namun lebih memilih untuk mengangkat kearifan lokal yang dimiliki dan tumbuh berkembang di daerahnya, kemudian dikemas sedemikian rupa menjadi atraksi yang luar biasa. "Contoh saja Festival Gandrung Sewu yang digelar Minggu kemarin (8/10) kebetulan saya hadir langsung untuk menonton acara tersebut. Tarian kolosal yang diikuti 1200 penari gandrung dikemas secara luar biasa bagus dengan jumlah penonton yang membludak di pantai Marina Boom Banyuwangi. Saya minta LBF membuat atraksi yang kolosal seperti di Banyuwangi, Saya Yakin Legian bisa." imbuh Putu.
LBF 2017 selain menampilkan parade budaya juga menyediakan booth-booth promosi yang diisi oleh agen tour n travel, hotel-hotel dan TIC daerah-daerah lain dan akan dibuka hingga 15 Oktober 2017. Ajang LBF 2017 tersebut dimanfaatkan oleh Banyuwangi secara maksimal sebagai ajang promosi event Banyuwangi Festival 2017 salah satunya Banyuwangi Ethno Carnival 2017 yang akan digelar Nopember nanti. Dalam kesempatan tersebut Banyuwangi mensosialisasikan kiprah BEC dari awal tahun perdana penyelenggaraan yakni tahun 2011 - 2016 dan presentasi BEC 2017 yang akan datang.
IG: semangatbanyuwangi
#semangatbanyuwangi
#banyuwangi
Barong Banyuwangi Kontemporer mewakili Indonesia ke Kancah Internasional
By SEMANGAT BANYUWANGI - Oktober 14, 2017
DM Puteri Pariwisata Indonesia @revindiacarina.. Membawa Kostum "Barong Banyuwangi Kontemporer" mewakili Indonesia ke Kancah Internasional ....
Dear Indonesia,
Online public voting for Miss Globe Beauty Queen starts now!
Highest vote will be Miss Internet Popularity and will enter into Top 15 of Miss Global Beauty Queen 2017
www.missglobalbeauty.org/vote/vote.php
Assalamualaikum :
mohon dukungan votingnya untuk Revin dari Indonesia
IG: semangatbanyuwangi
#semangatbanyuwangi
Bravo Indonesia
#Pesonaindonesia
#PesonaBanyuwangi
#banyuwangi
BANYUWANGI Menjadi salah satu Tamu kehormatan pada acara ulang tahun Sulawesi Selatan Silk of south Sulawesi ..
Menampilkan 3 sub tema dari BEC 2016 dan 2017.
Sritanjung sidopekso sulahadikromo dan salah satu kostum prototape dari Blue fire pada BEC 2017 sebagai bentuk promosi untuk event BEC yang akan di gelar pada tanggal 11 November 2017 mendatang .
Kekaguman para penonton yang melihat kemegahan kostum The best 2016 dan keanggunan blue fire menjadi daya tarik tersendiri .. selain Banyuwangi ada Solo dan juga Bali yang ikut serta dalam event tahunan Silk of shouth Sulawesi
IG: semangatbanyuwangi
#semangatbanyuwangi
#banyuwangitourism
#kemenpar
#majesticbanyuwangi
#marhenbanyuwangi
#BEC2017
#pesonaindonesia
#pesonabanyuwangi
Masih bingung weekend kali ini mau kemana ???
Nonton Banyuwangi Festival aja yuk,,weekend kali ini.
.
PETIK LAUT PANCER
SABTU, 23 SEPTEMBER 2017
PANTAI PANCER
09.30 WIB
.
.
Seru kan? Makanya Ayo isi weekendmu dengan mengenal dan ikut serta melestarikan budaya yang ada di Banyuwangi.
.
.
.
#banyuwangitourism
#majesticbanyuwangi
#pesonaindonesia
#wonderfulindonesia
Ayo dulur- dulur bareng teko lan saksenono guyube wong dusun sukodono kanggo nyambut adat keboan ring acara Sonjo Bareng "mapag keboan nyambung seduluran lan gawe guyube sakoncoan".
riko biso ngerasakaken enjonge uraban sawi lan sabrang ugo ombenan setrup kacang asin!
ditambah maning ambi ono penampilan seni kang bakale ngibur riko kabeh.
-
Ojo kuwatir dulur iki GRATIS, dadi hang tenang yah!
-
#adatbanyuwangi
#budayabanyuwangi
#ilovebanyuwangi
Seblang adalah singkatan dari "Sebele ilang" atau sialnya hilang. Di Banyuwangi, tradisi seblang dapat ditemui di dua desa, yaitu Desa Olehsari dan Desa Bakungan. Upacara adat Seblang adalah ritual adat masyarakat desa Bakungan dengan media tari, musik dan syair-syair khas suku using, Banyuwangi. Upacara adat ini bertujuan sebagai ritual bersih desa agar desa tetap dalam keadaan aman dan tentram. Sebelum upacara dimulai, terlebih dahulu warga mengarak Penari Seblang Bakungan keliling kampung lalu berziarah ke makam leluhur desa, Buyut Witri. Selanjutnya arak-arakan bergerak menuju sumber air penawar, setelah melakukan prosesi peletakan sesaji dan do’a yang dipimpin tokoh adat, penari seblang melakukan prosesi membasuh muka yang diikuti tokoh-tokoh adat dan seluruh peserta araka-arakan. Sambil berebut, sebagian warga tidak hanya membasuh muka bahkan ada yang mandi di sumber air yang terletak disisi selatan desa Bakungan ini. Sumber air ini, dipercaya oleh warga akan memberikan berkah dan keberuntungan.
Usai ziarah dan prosesi di sumbner air penawar, mereka menyiapkan prosesi seblang dengan cara menyuguhkan bermacam syarat. Ada ketan sabrang, ketan wingko, tumpeng, kinangan, untaian bunga 2000 biji, tumpeng takir, boneka, pecut dan kelapa yang menjadi perlambang kejujuran. Ritual seblang dimulai seusai maghrib. Ritual ini diawali dengan shalat magrib dan shalat hajat di masjid desa. Lalu dilanjutkan parade oncor (obor) yang dibawa berkeliling desa (ider bumi). Uniknya, pada saat ider bumi dilakukan, listrik di desa tersebut dalam keadaan padam total.
Penerangan hanya berasal dari obor yang dinyalakan di depan rumah warga dan obor yang dibawa berkeliling desa. Setelah itu warga menggelar selamatan sambil melafalkan doa. Ketika ada bunyi kentongan yang dipukul bersamaan, serentak warga makan bersama. Hidangan yang menjadi menu pun khas masyarakat Using yakni nasi tumpeng dan pecel pithik. Usai makan bersama, penari masuk pentas yang ditempatkan di depan balai desa. Setelah dibacakan mantra dan doa, wanita tua itu langsung tidak sadarkan diri dan menari dalam keadaan kesurupan, mengikti 13 irama gending – gending klasik yang di bawakan sinden. Salah satu gendingnya adalah “Gending Kembang Gadung”. Ketika gending ini dinyayikan, para penonton berebut membeli untaian bunga darmo, yang dipercaya akan mempermudah mencari rezeki bagi yang mendapatkannya. #majesticbanyuwangi #banyuwangitourism #pesonaindonesia #wonderfulindonesia
Banyuwangi, 3 Juli 2017.. Tradisi Puter Kayun Kelurahan Boyolangu di Hari Raya ke 9 ini dimeriahkan oleh Adat Pawai Kebo-keboan Boyolangu. Diiringi musik Patrol oleh remaja Boyolangu, Defile Banyuwangi Ethno Carnival ( BEC ) dan beberapa grup Barong Using. Arak - Arakan ( Pawai ) dimulai di depan Kantor Kelurahan Boyolangu lalu kelililng lingkungan kerajan Boyolangu.. Antusias masyarakat mulai anak-anak hingga dewasa turut meramaikan Adat Kebo-keboan Boyolangu. Tak hanya itu Adat Kebo-keboan Boyolangu di hadiri oleh 2 Orang Guru dari Korea, Yosep dan Yuri (Naik kereta kaos hitam) yang sedang melakukan observasi Seni Adat dan Budaya di Banyuwangi..
.
#semangatbanyuwangi #banyuwangi #majesticbanyuwangi #banyuwangitourism #pesonaindonesia #wonderfulindonesia