Banyuwangi - Kementerian Kelautan dan Perikanan memberikan apresiasi atas hasil perikanan sidat di Kabupaten Banyuwangi. Kepala Bidang Pengembangan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan, Suseno Sukoyono, mengatakan perikanan sidat atau Unagi asal Banyuwangi bahkan kualitasnya terbaik di dunia.
Banyuwangi, kata dia, satu-satunya penghasil perikanan sidat (Anguilla sp) yang paling moncer di Indonesia. "Setiap tahun ada perusahaan di Banyuwangi yang mampu mengekspor 120 ton sidat dengan harga 30 dollar AS per kilogram," kata Suseno di sela-sela kunjungan kerja Menko Kemaritiman Indroyono Soesilo di Balai Pendidikan Pelatihan Perikanan, Jumat (6/3).
Suseno mencatat, kualitas air baku di Banyuwangi cocok untuk budidaya perikanan, termasuk sidat. Di Jakarta, ia mambandingkan, per 25 miligram sampel terdapat 550 ribu koloni bakteri. Adapun di Banyuwangi dengan sampel yang sama, hanya mengandung 10 ribu koloni bakteri. "Amat sehat, untuk pengembangan sidat bagus sekali. Makanya bisa menjadi pusat pengembangan sidat di dunia. Sidat sekarang menjadi produk perikanan yang paling mahal harganya di antara produk perikanan lainnya," ujar Suseno.
BANYUWANGI – Kabupaten Banyuwangi dijadikan centre of excellent atau pusat rujukan unggulan pembangunan sumber daya manusia bidang kelautan dan perikanan internasional oleh pemerintah.
"Kita butuh SDM bidang kemaritiman. Banyuwangi bakal diperkuat secara terintegrasi, dari sisi perikanannya, hingga wisata baharinya," ujar Menteri Koordinator Kemaritiman Indroyono Soesilo saat mengunjungi Balai Pendidikan dan Pelatihan Perikanan (BPPP) Banyuwangi, Jumat (6/2).
Dia mengatakan, selain pengembangan BPPP, pemerintah juga akan membangun Politeknik Perikanan Negeri di Banyuwangi. Indroyono langsung memerintahkan jajarannya untuk memproses pendirian kampus tersebut. Tahun ini dimulai penyiapannya, sehingga awal tahun depan sudah bisa dibangun. Adapun pemerintah daerah diminta segera menyiapkan lahannya.
"Disiapkan dana Rp 150 miliar untuk Poltek Perikanan. Pemerintah terus memperkuat sektor maritim. Banyuwangi bisa menjadi basis karena potensinya besar," kata dia.
Selain sudah mempunyai BPPP, Banyuwangi juga memiliki SMK maritim, industri galangan kapal dan potensi wisata bahari yang besar.