Barong Banyuwangi Meriahkan Festival Tepi Sungai Frankfurt
By SEMANGAT BANYUWANGI - Agustus 31, 2015
REPUBLIKA.CO.ID, FRANKFURT -- Barong Osing Banyuwangi turut memeriahkan Festival Tepi Sungai (Museums Uferfest) di Frankfurt, Jerman, Sabtu, dengan turun ke jalan sepanjang panggung Indonesia diiringi musik gamelan khas Banyuwangi.
Satu sosok Barong dan dua sosok menyerupai ayam itu langsung menarik perhatian pengunjung yang kebanyakan warga Jerman dan sekitarnya.
Setiap kali melewati deretan pengunjung panggung Indonesia seluas 800 meter persegi itu, sejumlah pengunjung langsung berinteraksi dengan memotret tiga sosok barong yang merupakan sosok asing bagi mereka.
Diiringi sejumlah pemain gamelan yang membawa gong dan gendang, ketiga sosok barong tersebut terus berjalan sambil menari, dan sesekali melayani berfoto bersama pengunjung.
Berbagai acara memang sengaja ditampilkan di panggung Indonesia, seperti goyang "poco-poco" yang melibatkan para warga Indonesia yang tinggal di Jerman.
Aksi penari "poco-poco" yang menggunakan kain ulos itu menarik perhatian pengunjung setempat untuk ikut menari bersama.
"Kita memang sengaja melibatkan warga Indonesia di Jerman ini untuk ikut berpartisipasi," kata Ketua Komite Pertunjukan, Pameran dan Seminar Frankfurt Book Fair (FBF) 2015 Slamet Rahardjo.
Selain, tarian "poco-poco", warga dan pelajar Indonesia di Frankfurt juga menyajikan permainan angklung asal Jawa Barat dan tari saman asal Aceh.
Sehari sebelumnya, menjelang pembukaan Museum Uferfest, dua sosok "robot" Gatotkaca dan Barong, juga menarik perhatian pengunjung sepanjang sungai Main yang menjadi lokasi festival.
Dua "robot" yang diperankan oleh manusia itu tentu saja menarik perhatian di depan panggung Indonesia di Museums Uferfest yang telah berakhir Ahad (30/8) kemarin. Kesempatan langka itu tentu saja dipergunakan pengunjung terutama anak-anak untuk berfoto bersama.
"Robot" Gatotkaca dan Barong itu merupakan karya Wahyu Aditya dari HelloFest, dan menjadi pembuka tenda "Indonesia Motion Picture Arts" selama festival berlangsung.
Festival Tepi Sungai (Museums Uferfest) Frankfurt adalah acara seni dan budaya tahunan yang berlangsung setiap akhir pekan terakhir bulan Agustus.
Di tepi Sungai Main yang menjadi lokasi festival, memang berdiri sekitar 20-an museum. Berbagai stan dari berbagai negara hadir berpartisipasi.
Berbagai pertunjukan musik dan seni pun digelar di arena festival, di samping pameran serta souvenir dan kuliner yang dijajakan di stan-stan tersebut selama festival berlangsung, 28-30 Agustus 2015. Sedikitnya dua juta orang mengunjungi festival tersebut setiap tahunnya.
Perusahaan Singapura Bangun Kilang Kondensat di Banyuwangi
By SEMANGAT BANYUWANGI - Agustus 31, 2015
Melalui anak usahanya Nusantara Energy Plant Indonesia (NEPI), Nusantara Energy akan membangun kilang pengolahan kondensat menjadi avtur dan bahan bakar minyak (BBM).
"Kapasitasnya 25 ribu sampai 30 ribu bpd (barel per day)condensate. Nantinya condesate diproses jadi mogas dan avtur," ujar Junaidi Elvis, Presiden Direktur NEPI kepada CNN Indonesia, Senin (24/8).
Untuk menjamin pasokan kondensat, Junaidi mengatakan, NEPI akan bekerjasama dengan Vitol Group, perusahaan trader minyak asal Belanda. Adapun proyek yang pembangunannya akan dimulai tahun depan tersebut bakal menjadi kilang pengolahan kondensat pertama di Indonesia yang pengoperasiannya dilakukan oleh swasta.
"Benar, ini yang pertama dari swasta. Sementara feedstock-nya kami dapatkan dari Vitol untuk jangka panjang," tutur Junaidi.
Tak hanya kilang pengolahan, kata Junaidi, pihaknya juga berencana membangun LNG floating storage (FSRU) berkapasitas 100 ribu MT (metric ton) dan pembangkit listrik berkapasitas 1.000 megawatt (MW) di Kampe Industrial Estate Banyuwangi.
Untuk merealisasikan rencana tersebut, Nusantara Energy akan menggelontorkan investasi sebesar US$ 1,6 milliar yang dananya diperoleh dari kas internal.
"Investasi akan dari group sendiri yakni NER Group Singapore lantaran NEPI adalah perusahaan PMA anak perusahaan NER Group," jelasnya.