Panjang Jembatan Wiroguno mencapai 80 meter yang menghubungkan Desa Gambiran, Kecamatan Gambiran, dengan Desa Dasri, Kecamatan Tegalsari. Jembatan dengan tinggi dari dasar sungai mencapai delapan meter dan lebar 9,7 meter itu memiliki kekuatan muatan maksimal 50 ton.
"Jembatan ini sekarang bisa menjadi alternatif baru bagi masyarakat untuk melipat jarak ke daerah yang dituju sekaligus untuk memeratakan pertumbuhan ekonomi. Kehadiran jembatan ini bisa semakin membantu masyarakat dalam melakukan aktivitas ekonomi, pendidikan, dan sebagainya," ujar Anas.
Ia mengatakan, Jembatan Wiroguno memang dirancang sebagai alternatif jalan pintas dari Kecamatan Gambiran menuju Kecamatan Tegalsari. Jarak yang dipangkas bisa mencapai lebih dari 10 kilometer berkat kehadiran jembatan yang melintas di atas Sungai Setail ini.
"Dengan dibangunnya jembatan ini saya harap bisa meningkatkan akses di wilayah barat, sehingga bisa mengurangi disparitas antar kecamatan," kata Anas.
Kepala Dinas PU, Bina Marga, Cipta Karya, dan Tata Ruang Pemkab Banyuwangi Mujiono menambahkan, pembangunan jembatan memakan waktu selama dua tahun. Tahun 2013 dengan anggaran Rp 5,3 miliar dan tahun 2014 dengan dana Rp 8,7 miliar. Total anggaran untuk jembatan yang berskala nasional ini Rp 14,1 miliar. (at/epe)