Bupati: Dulu Banyuwangi Kota Dukun Santet, Kini Kota Wisata
By SEMANGAT BANYUWANGI - September 15, 2015
"Kalau dulu ke Banyuwangi cari dukun santet, sekarang ke Banyuwangi cari tempat wisata," kata Bupati Banyuwangi, Abdullah Azwar Anas, Senin (14/9/2015).
Perubahan itu sudah terasa sejak Azwar Anas menjadi bupati pada 2010. Namun, kata dia, setidaknya membutuhkan dua tahun lebih untuk mengubah total citra negatif Banyuwangi di mata sebagian warga Indonesia.
"Seakan sulit hilang peristiwa pembantaian dukun santen di Banyuwangi puluhan tahun lalu di benak masyarakat," ujar politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini.
Bahkan dulu, lanjut Azwar, jika masyarakat Banyuwangi berada di daerah lain, mereka enggan mengaku berasal dari Banyuwangi karena malu. "Sekarang warga saya sudah mulai bangga dengan daerahnya. Karena sedikit demi sedikit, Banyuwangi mulai dikenal sebagai kota wisata," terangnya.
Lima tahun terakhir, kabupaten di ujung timur Pulau Jawa ini gencar mengembangkan dan mempromosikan ikon wisata alam dan budaya melalui berbagai ajang festival dan kegiatan. Aksi budaya dikemas dan digelar di sejumlah lokasi wisata seperti Pantai Pulau Merah, Kawah Ijen, Teluk Hijau, Pulau Tabuhan, Air Terjun Lider, Pantai Watu Dodol, dan Pantai Plengkung.