Banyuwangi Dinominasikan Sebagai Salah Satu “Pilot Project” Pusat Industri Berbasis Teknologi Informasi
By SEMANGAT BANYUWANGI - September 22, 2015
Salah satu bukti bahwa TIK dapat mengangkat potensi daerah
Pemerintah baru saja mengapresiasi pemanfaatan TIK (teknologi informasi dan komunikasi) di Kabupaten Banywangi dengan memasukkan Kabupaten Banyuwangi sebagai salah satu nominasipilot project pusat industri berbasis TIK. Program ini menurut Kominfo nantinya diharap mampu mendorong UMKM dengan bantuan teknologi dan mentransformasikannya menjadi e-UMKM.
Disampaikan Direktur Jendral Aplikasi Informatika Kemkominfo Bambang Heru Cahyono, program pusat industri berbasis TIK ini merupakan salah satu cara pemerintah untuk mencoba meningkatkan daya saing pelaku industri dengan membuka dan menghubungkan ke jaringan pasar yang lebih luas melalui pemanfaatan TIK.
“Banyuwangi memiliki jumlah dan jenis pelaku usaha kecil dan menengah yang potensial serta memiliki infrastruktur yang memadai dengan beberapa titik wifi. Dan ini menjadi instrumen yang mendukung pengembangan pusat industri berbasis tekhnologi informasi dan komunikasi,” ungkapnya.
Dalam program pilot project pusat industri berbasis TIK ini nantinya akan terselenggara beberapa kegiatan antara lain pemberian fasilitas dan pembinaan teknis dan bisnis untuk UMKM, pendampingan penuh UMKM agar menjadi enterpreneur yang tangguh dan mandiri, dan mentransformasikan UMKM menjadi e-UMKM.
“Selain itu nanti kami juga akan membangun inkubator bisnis TIK dan akan memberikan pembinaan untuk mempercepat keberhasilan pengembangan bisnis melalui rangkaian program seperti membuka jaringan pemasaran, pengembangan marketing, mentoring dan pelatihan bisnis sampai membantu manajemen dan pengelolaan perusahaan,” terang Bambang.
Pemerintah Kabupaten Banyuwangi memang pantas diapresiasi terkait pemanfaatan dan penggunaan TIK dalam program dan kebijakan yang diambil. Seperti yang kita ketahui bersama sejak tahun lalu Banyuwangi tekenal dengan terobosan-terobosan berbasis TIK salah satunya digitalisasi pesantren dan juga mencoba mendorong pariwisata Banyuwangi dengan menggunakan teknologi dan media sosial sebagai sarana promosi.
Banyuwangi sejauh ini juga tercatat memiliki beberapa aplikasi berbasis Android yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat untuk mengetahui informasi mengenai berita seputar Banyuwangi yang kembangkan Dishubkominfo Banyuwangi dan aplikasi yang dikembangkan hasil kerja sama pemerintah Banyuwangi dengan pihak Telkomsel, yakni “Banyuwangi in your hand”. Selain informasi, aplikasi “Banyuwangi in your hand” juga disiapkan untuk mendukung pelaksanaansmart city di Banyuwangi.
Kabupaten Banyuwangi bisa menjadi pesan pemerintah bahwa TIK bisa dijadikan salah satu senjata untuk memajukan kota atau kabupaten. Langkah awal yang bisa diambil mungkin bisa dengan memberikan konektivitas internet yang memadahi dan merata, lalu dilanjutkan ke kelengkapan kebutuhan smart city.
Disampaikan Direktur Jendral Aplikasi Informatika Kemkominfo Bambang Heru Cahyono, program pusat industri berbasis TIK ini merupakan salah satu cara pemerintah untuk mencoba meningkatkan daya saing pelaku industri dengan membuka dan menghubungkan ke jaringan pasar yang lebih luas melalui pemanfaatan TIK.
“Banyuwangi memiliki jumlah dan jenis pelaku usaha kecil dan menengah yang potensial serta memiliki infrastruktur yang memadai dengan beberapa titik wifi. Dan ini menjadi instrumen yang mendukung pengembangan pusat industri berbasis tekhnologi informasi dan komunikasi,” ungkapnya.
Dalam program pilot project pusat industri berbasis TIK ini nantinya akan terselenggara beberapa kegiatan antara lain pemberian fasilitas dan pembinaan teknis dan bisnis untuk UMKM, pendampingan penuh UMKM agar menjadi enterpreneur yang tangguh dan mandiri, dan mentransformasikan UMKM menjadi e-UMKM.
“Selain itu nanti kami juga akan membangun inkubator bisnis TIK dan akan memberikan pembinaan untuk mempercepat keberhasilan pengembangan bisnis melalui rangkaian program seperti membuka jaringan pemasaran, pengembangan marketing, mentoring dan pelatihan bisnis sampai membantu manajemen dan pengelolaan perusahaan,” terang Bambang.
Pemerintah Kabupaten Banyuwangi memang pantas diapresiasi terkait pemanfaatan dan penggunaan TIK dalam program dan kebijakan yang diambil. Seperti yang kita ketahui bersama sejak tahun lalu Banyuwangi tekenal dengan terobosan-terobosan berbasis TIK salah satunya digitalisasi pesantren dan juga mencoba mendorong pariwisata Banyuwangi dengan menggunakan teknologi dan media sosial sebagai sarana promosi.
Banyuwangi sejauh ini juga tercatat memiliki beberapa aplikasi berbasis Android yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat untuk mengetahui informasi mengenai berita seputar Banyuwangi yang kembangkan Dishubkominfo Banyuwangi dan aplikasi yang dikembangkan hasil kerja sama pemerintah Banyuwangi dengan pihak Telkomsel, yakni “Banyuwangi in your hand”. Selain informasi, aplikasi “Banyuwangi in your hand” juga disiapkan untuk mendukung pelaksanaansmart city di Banyuwangi.
Kabupaten Banyuwangi bisa menjadi pesan pemerintah bahwa TIK bisa dijadikan salah satu senjata untuk memajukan kota atau kabupaten. Langkah awal yang bisa diambil mungkin bisa dengan memberikan konektivitas internet yang memadahi dan merata, lalu dilanjutkan ke kelengkapan kebutuhan smart city.