Banyuwangi (Antara Jatim) - Kabupaten Banyuwangi meraih "Investment Award 2015" kategori promosi investasi terbaik yang diserahkan oleh Gubernur Jatim Soekarwo kepada Pejabat (Pj) Bupati Banyuwangi Zarkasi di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Senin.
Gubernur mengatakan penghargaan kepada kabupaten berjuluk "the Sunrise of Java" itu lantaran Banyuwangi dinilai paling baik dalam melakukan promosi investasi.
Pemkab dianggap gencar melakukan promosi investasi dengan berbagai inovasi menarik, mulai dari mengikuti sejumlah forum bisnis, pameran, hingga kebijakan dan sejumlah insentif investasi yang ditelurkan.
"Penganugerahan penghargaan ini bertujuan untuk meningkatkan kinerja pemerintah kabupaten/kota di Jawa Timur agar berlomba-lomba meningkatkan iklim investasi yang berdaya saing. Selain itu juga untuk meningkatkan pelayanan prima di bidang penanaman modal," kata dia.
Untuk itu, Soekarwo mengharapkan agar setiap pemerintah daerah lebih memerhatikan dan mengenali wilayahnya masing-masing, agar dapat melakukan inovasi yang tepat untuk mendongkrak invaestasi di daerahnya.
Dalam investment award ini terdapat lima kategori lomba, yakni kelembagaan, promosi investasi, pelayanan penanaman modal, dan kinerja investasi.
Pj Bupati Banyuwangi Zarkasi mengatakan akan terus gencar melakukan promosi untuk menarik investasi masuk ke Banyuwangi. "Ini sebagai spirit kami agar terus berpromosi tentang potensi Banyuwangi," kata Zarkasi.
Sementara itu Kepala Badan Pelayanan Perizinan Terpadu (BP2T) Pemkab Banyuwangi Abdul Kadir menambahkan Pemkab Banyuwangi telah membuat kebijakan memberikan kemudahan bagi para investor. Kebijakan tersebut dituangkan dalam sebuah Perda pemberian insentif dan atau pemberian kemudahan penanaman modal di Banyuwangi.
Kadir menambahkan, bentuk insentif yang diberikan kepada penanam modal yang memenuhi kriteria bisa berupa pengurangan, keringanan, atau pembebasan pajak daerah; pengurangan, keringanan, atau pembebasan retribusi daerah, pemberian dana stimulan, atau pemberian bantuan modal.
"Sedangkan pemberian kemudahan berupa penyediaan data dan informasi penanaman modal sektor potensial dan peluang kemitraan, penyediaan sarana dan prasarana, penyediaan lahan atau lokasi, pemberian bantuan teknis, dan percepatan pemberian perizinan," kata dia.
Banyuwangi juga telah memiliki kawasan industri di kecamatan Wongsorejo. Lahannya diperkirakan mencapai lebih dari 700 hektare di kawasan utara Banyuwangi.
Infrastruktur pun terus dibangun guna mendukung pengembangan industri, baik infrastruktur fisik maupun teknologi informasi. Fasilitas listrik juga tanpa kendala sedangkan untuk kebutuhan air akan didukung oleh Waduk Bajulmati dengan kapasitas mencapai 10 juta meter kubik air yang saat ini tengah dibangun.
Pemkab pun telah melakukan pemasangan fiber optik dan broadband yang akan dikembangkan tahun 2015. Aksesibilitas juga sangat terjangkau dengan adanya bandara, pelabuhan dan fasilitas double track yang akan dibangun oleh pemerintah pusat.
Investasi di Banyuwangi sendiri mengalami peningkatan setiap tahunnya. Pada 2012 tercatat Rp1,19 triliun dengan jumlah izin usaha yang dikeluarkan 1.340 buah. Tahun 2013 meningkat tajam hingga Rp3,38 triliun dengan 1.986 izin usaha. Dan 2104 menjadi Rp3,44 triliun. (*)
Banyuwangi (ANTARA News) - Kementerian Luar Negeri tertarik akan kemajuan ekonomi Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, dan akan dipromosikan ke berbagai negara.
"Untuk mengembangkan diplomasi ekonomi kami membutuhkan banyak input dari berbagai daerah di Indonesia yang berpotensi untuk bisa kami promosikan. Karena itulah kami datang kali ke Banyuwangi agar mendapat pengetahuan banyak tentang berbagai kemajuan daerah ini," kata Direktur Sekolah Staf Dinas Luar Negeri (Sesdilu), Kemenlu, Nana Yuliana saat bertemu Bupati Abdullah Azwar Anas di Banyuwangi, Selasa.
Ia menilai Kabupaten Banyuwangi merupakan salah satu daerah dengan kemajuan ekonomi yang pesat. Kemenlu RI mengirimkan enam orang diplomat yang sedang mengikuti pendidikan madya untuk melihat lebih jauh berbagai capaian kabupaten di ujung timur Pulau Jawa ini.
Ia mengatakan Kemenlu saat ini tengah memprioritaskan diplomasi ekonomi dalam dalam membangun hubungan dengan dunia internasional. Pada diplomasi ini Kemenlu pun fokus pada tiga bidang, yakni pariwisata, perdagangan dan investasi.
Ia mengemukakan bahwa potensi yang dimiliki oleh Banyuwangi sendiri beragam. Misalnya untuk pariwisata, tujuan unggulan seperti Pulau Merah, Gunung Ijen, dan beragam kegiatan Banyuwangi Festival menjadi item menarik untuk diangkat. Untuk bidang perdagangan misalnya berbagai produk unggulan dari UMKM lokal.
"Nantinya setelah mendapatkan berbagai wawasan tentang beragam potensi daerah, para diplomat kami yang hari ini datang ke Banyuwangi akan membantu mempromosikan potensi tersebut di negara-negera dimana mereka akan ditempatkan. Baik menarik kunjungan wisatawan ke sini maupun mempromosikan investasi di Banyuwangi. Melalui diplomasi ekonomi ini kami mencoba berperan untuk meningkatkan ekonomi daerah " kata Nana.
Sebanyak enam diplomat yang datang ke Banyuwangi ini, kata Nana, merupakan peserta pendidikan sekolah staf dinas luar negeri angkatan ke 55, Kemenlu.
Pada program ini ada 29 peserta yang menjalani pendidikan yang disebar ke enam daerah di antaranya Banyuwangi, Solo, Malang, dan Wakatobi. Para diplomat yang datang ke Banyuwangi ini sebelumnya telah bertugas di berbagai negara, seperti Swiss, Mesir, Amerika dan Belanda.
"Setelah pendidikan ini mereka akan kembali ditempatkan ke negara-negara sahabat untuk melaksanakan tugas diplomatik," ujar Nana.
Sementara itu Bupati Abdullah Azwar Anas mengatakan sangat senang dengan kunjungan pendidikan Sesdilu Kemenlu untuk menggali berbagai potensi di Banyuwangi. Terlebih Kemenlu juga akan ikut mempromosikan potensi Banyuwangi itu di berbagai negara.
"Ini akan menambah promosi Banyuwangi dan harapan kami akan meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan ke sini," kata Anas.