Banyuwangi Festival 2016 Dipastikan Lebih Semarak
By SEMANGAT BANYUWANGI - Maret 12, 2016
Ajang wisata sejuta pesona Banyuwangi Festival kembali digelar. Tahun ini, kalender wisata tahunan yang digelar sejak 2012 tersebut, menampilkan berbagai potensi Banyuwangi, mulai kekayaan seni dan budaya, event olahraga dan pariwisata, sampai kearifan lokal melalui sebuah festival yang unik dan kreatif.
Bupati Banyuwangi, Abdullah Azwar Anas, mengatakan, Banyuwangi Festival digelar untuk mempromosikan pariwisata sekaligus memaksimalkan potensi daerah.
"Kami angkat belasan tradisi lokal. Selain untuk menjaga keberlanjutannya, ini adalah ikhtiar untuk mengenalkan kebudayaan lokal kepada publik global. Kami ingin memberikan apa yang disebut dengan 'Banyuwangi Experience' yang tak akan bisa dijumpai di daerah lain," kata Anas, saat mengumumkan agenda Banyuwangi Festival 2016 ke media dan sejumlah pemangku kepentingan di Banyuwangi, Jumat (11/3).
Tahun ini, lanjut Anas, terdapat 53 event di Banyuwangi Festival. Penyelenggaranya pun makin lengkap karena ada event yang dihelat langsung oleh dunia usaha, pemerintah provinsi, dan pemerintah pusat.
Agenda tahunan berskala besar seperti International Tour de Banyuwangi Ijen (11-14 Mei), Banyuwangi Batik Festival (9 Oktober), Jazz Pantai (27 Agustus), Festival Gandrung Sewu (17 September), dan Banyuwangi Ethno Carnival (12 November), akan dilengkapi sejumlah event baru yang lebih semarak.
"Bertambahnya jadwal ini karena kami memasukkan tradisi dan budaya yang sudah mengakar. Kami berdiskusi dengan Dewan Kesenian Blambangan, sepakat memasukkan tradisi masyarakat yang tahun-tahun lalu belum dimasukkan ke agenda Banyuwangi Festival. Seperti tradisi arung kanal di kawasan Bangorejo, Puter Kayun di kawasan Boyolangu, dan Gredoan. Bahkan kita gelar Festival Lagu Using. Semua tak lain hanya untuk mengenalkan budaya Banyuwangi ke khalayak luas,” ujar Anas.
Sejumlah tradisi asli Banyuwangi yang akan difestivalkan tahun ini antara lain Barong Ider Bumi, Tari Seblang, Tumpeng Sewu, Kebo-keboan, hingga tradisi lomba tahunan perahu layar.
"Kami juga menggelar Festival Padi dan Banyuwangi Fish Market Festival untuk menguatkan dan mempromosikan produk pertanian serta perikanan. Misalnya, bakal ditampilkan beras organik dan beras merah organik. Juga ada Agro Expo yang kami gelar saat durian merah ramai dipanen April nanti," ujar Anas.
Wakil Bupati Banyuwangi Yusuf Widyatmoko menambahkan, tahun ini juga digelar banyak event musik. Mulai dari jazz hingga musik khas Banyuwangi dalam Festival Lagu Using. Akan ada pula Ijen Summer Jazz yang digelar tiga kali dalam setahun. Acara ini sepenuhnya dihelat Java Banana, dunia usaha yang bergerak di bidang resor.
"Mulai muncul inisiatif dunia usaha untuk ikut berpartisipasi mempromosikan daerah. Ini tren dan iklim yang bagus," kata Yusuf.
Dari sisi sport tourism, ada International Tour de Banyuwangi Ijen, Festival Arung Jeram, Kite and Wind Surfing Competition, International Run, dan Banyuwangi International BMX. Selain itu, juga akan ada kembali Festival Toilet Bersih, Festival Sedekah Oksigen, dan Festival Sungai Bersih.
"Tak lupa ada Festival Kuliner. Tahun ini mengangkat sego cawuk setelah tahun sebelumnya ada rujak soto dan nasi tempong. Kuliner kami angkat agar makin dikenal dan depot-depot laris dikunjungi saat wisatawan datang ke Banyuwangi," kata Yusuf.