Katanya, selain parfum dan lagu, makanan juga dapat membuat memori masa lalu kita terpanggil kembali. Dan bagaimana dengan salah satu kuliner yang satu ini? Es Potong atau Es Goreng yang sudah ada sejak dulu dan mungkin jadi salah satu jajanan favorit kalian saat masa kecil dulu.
Penamaan Es Potong karena es ini mulanya berukuran panjang semacam es lilin dan akan dipotong sesuai dengan keinginan pembelinya. Lalu dicelupkan kedalam adonan khas berwarna coklat tua yang kemudian membuat es ini tampak seperti digoreng. Rasanya pun khas dan enak.
Di Banyuwangi Creative Market atau Car Free Day Banyuwangi, beberapa jajanan tempo dulu dan jajanan tradisional juga tersedia. Kalian bisa keliling lebih lama untuk melihat satu persatu kuliner yang paling cocok dengan mood anda saat ke Blambangan di Minggu pagi.
Kunjungi Youtube Kita : www.youtube.com/SemangatBanyuwangi
BANYUWANGI – Presiden Joko Widodo kembali melakukan kunjungan kerja di Kabupaten Banyuwangi. Pada kunjungannya kali ini, Presiden menyerahkan sertipikat Tanah Elektronik Hasil Redistribusi Tanah untuk Rakyat dalam program Tanah Obyek Reforma Agraria (TORA), di Gedung Olahraga (GOR) Tawang Alun, Selasa (30/4/2024).
Total sertipikat tanah yang diserahkan mencapai 10.323 sertipikat dengan jumlah penerima sebanyak 8.633 kepala keluarga (KK). Presiden berkesempatan menyerahkan secara simbolis sertipikat tersebut kepada 5.000 orang penerima yang berasal dari 17 desa.
"Banyuwangi redistribusi tanah yang paling besar di Indonesia," kata Jokowi.
Hadir mendampingi Presiden, Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN), Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) Abdullah Azwar Anas, Menteri PUPR Basuki Hadi Muljono, Pj Gubernur Jatim Adhy Karyono, dan Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani.
Presiden menjelaskan sertifikat yang diterima para penerima manfaat program TORA ini merupakan sertipikat terbaru, yakni sertipikat elektronik.
"Sertipikat yang terbaru seperti ini namanya sertipikat elektronik, kalau yang tebal itu sertipikat lama. Yang baru seperti ini. Ditulis bidang tanahnya, pemegang hak siapa, alamatnya di mana, ada semua di sini. Jadi ini sertipikat model baru, jangan dibandingkan dengan yang lama tebal," jelas Jokowi.
Presiden mengatakan sertifikat ini penting bagi masyarakat untuk menghindari sengketa atas tanah. Selain itu, sertifikat tersebut juga bisa memberi kemanfaatan ekonomi.
"Sertifikat ini bisa dijadikan agunan. Tapi pesan saya, kalau diagunkan gunakan untuk kebutuhan usaha. Jangan dipakai untuk konsumtif seperti beli motor baru, kulkas Baru. Nanti setelah usahanya mendapat untung, boleh untuk membeli barang-barang," kata Jokowi.
Sertipikat yang diserahkan Presiden merupakan hasil program Redistribusi Tanah dari Pelepasan Kawasan Hutan (SK Biru), yang mana telah diamanatkan Presiden RI pada akhir 2023 untuk ditindaklanjuti dengan diterbitkan Sertipikat Hak Atas Tanahnya.
Para penerima sertipikat kali ini adalah orang-orang pertama di Indonesia yang menerima sertipikat hasil Redistribusi Tanah dalam bentuk Sertipikat Tanah Elektronik. Presiden Joko Widodo dengan didampingi Menteri AHY menyerahkan sertipikat tersebut secara langsung kepada 10 perwakilan masyarakat dari 10 desa.
Sementara Bupati Ipuk Fiestiandani menyampaikan terima kasih kepada Presiden Jokowi dan Menteri Agus Harimurti Yudhoyono atas terbitnya sertifikat tanah bagi warga Banyuwangi tersebut. Dengan memiliki sertifikat tanah, kini warga telah memailiki jaminan legalitas dan keamanan terhadap tanah yang dimanfaatkannya.
“Kini warga bisa tenang karena tanahnya kini sudah sah memiliki ketetapan hukum sebagai hak milik,” ujar Bupati Ipuk.
Sebelumnya masyarakat penerima sertifikat tanah merupakan mereka yang menempati menempati kawasan hutan turun temurun. Kemudian negara memberikan fasilitas kemudahan untuk hak milik perorangan melalui program redistribusi tanah.
“Kami mendorong warga agar memanfaatkan tanah untuk kegiatan yang produktif agar bisa menambah kesejahteraan bagi keluarga,” kata Ipuk.
Salah satu penerima sertipikat Santoso, warga Desa Bumiharjo, Kecamatan Glenmore, mengaku bersyukur telah memiliki sertifikat tanah digital untuk lahan huniannya.
Selama berpuluh tahun, Santoso dan keluarganys tinggal di hunian berukuran 14 meter x 25 meter yang berdiri di atas lahan yang status kepemilikannya tidak pasti.
Saat mengetahui adanya program pengurusan sertifikat, Santoso antusias. Butuh waktu sekitar 8 bulan ia mengurus segala sesuatunya hingga terbitnya sertifikat. "Seluruhnya gratis, Alhamdulillah," kata Santoso. (*)
Banyuwangi - Ratusan pedagang Pasar Genteng berbuka bersama dengan Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani, Selasa (26/3/2024). Tak seperti biasanya yang diselenggarakan di masjid atau balai pertemuan, Bupati Ipuk memlih berbuka di tengah Pasar Genteng.
Hal tersebut, menurut Ipuk, sebagai bentuk apresiasi kepada para pedagang pasar yang telah menjadi ujung tombak perjuangan menjaga stabilitas ekonomi daerah. “Pasar adalah denyut nadi perekonomian kita. Mereka adalah pejuang sesungguhnya yang menjaga stabilitas ekonomi daerah,” pujinya.
Di tengah kelesuan ekonomi akibat pandemi beberapa tahun lalu, Banyuwangi mampu reborn. Mencatatkan pertumbuhan ekonomi dari minus 3,58 persen pada 2020, melonjak menjadi 5,03 persen pada 2023. “Ini semua berkat perjuangan dan kegigihan bapak/ ibu semua,” ungkap Ipuk.
Dalam kesempatan tersebut, Ipuk juga meminta kepada para pedagang untuk senantiasa menjaga kebersihan di pasar. Sekaligus juga terus mengembangkan kemampuan dan beradaptasi dengan perkembangan teknologi.
“Supaya pasar tidak ditinggalkan pelanggannya, mau tidak mau, kita perlu terus beradaptasi. Kami dari pemerintah daerah, siap untuk mendampingi,” ujar Ipuk.
Hal yang sama juga disampaikan oleh Ipuk saat buka bersama masyarakat Kecamatan Srono di Desa Rejoagung, Senin (25/3/2024). Lokasinya juga di pasar desa. Ia meminta para pedagang dapat meningkatkan kemampuannya. “Kami menyiapkan beragam program pelatihan yang bisa diikuti untuk menambah pengetahuan dan kemampuan para pedagang,” ujarnya.
Pada rangkaian Safari Ramadan tersebut, Ipuk juga menggelar salat tarawih berjamaah dengan masyarakat Kecamatan Sempu di Masjid Baitul Izzah, Desa Karangsari. Acara tersebut, dihadiri oleh tokoh masyarakat, perwakilan ormas-ormas keislaman dan warga sekitar.
Selain menyapa warga, dalam rangkaian safari tersebut juga dibuka pelayanan publik. Seperti halnya cek kesehatan gratis meliputi tensi darah, kolestrol, gula darah hingga asam urat. Ada pula layanan administrasi kependudukan mulai dari KTP Digital, e-KTP, Kartu Keluarga dan lain sebagainya. (*)