Banyuwangi Lestarikan Tradisi "Puter Kayun"
Ribuan warga Kelurahan Boyolangu, Kecamatan Giri, Kabupaten
Banyuwangi, Jawa Timur, melestarikan tradisi "Puter Kayun" dengan
menggelar tradisi tersebut di kelurahan setempat, Jumat.
Tradisi
tersebut digelar untuk mengenang napak tilas Buyut Jakso yang membuat
jalan dari Boyolangu menuju Pantai Watu Dodol yang berjarak 15
kilometer.
"Seluruh warga bepergian bersama-sama dengan
menggunakan dokar untuk menuju Pantai Watu Dodol, namun sebagian warga
menggunakan sepeda motor dan mobil karena jumlah dokar tidak semakin
sedikit," kata Ketua Panitia Tradisi Puter Kayun, Samsul Hadi.
Iring-iringan
warga dalam tradisi Puter Kayun diberangkatkan oleh Wakil Bupati Yusuf
Widyatmoko sekitar pukul 14.00 WIB, selanjutnya mereka menuju objek
wisata Pantai Watu Dodol Banyuwangi.
Menurut dia, tradisi Puter
Kayun dilaksanakan secara turun-temurun dari warga Kelurahan Boyolangu
sebagai wujud ucapan syukur atas rezeki yang telah diberikan Tuhan,
sekaligus melakukan napak tilas dari para leluhur warga setempat.
"Pada
zaman dulu, mayoritas warga Boyolangu berprofesi sebagai kusir dokar
dan jalan yang dibangun Buyut Jakso merupakan berkah bagi masyarakat,
sehingga masyarakat masih melestarikan tradisi Puter Kayun hingga kini,"
paparnya.
Samsul menjelaskan, warga yang berprofesi sebagai kusir
dokar di Kelurahan Boyolangu perlahan-lahan berkurang dan sebagian
beralih profesi ke lain, sehingga jumlah dokar yang tersisa sebanyak 13
dokar.
"Sebagian besar warga menggunakan kendaraan roda dua dan
roda empat dalam tradisi Puter Kayun, namun tidak mengurangi makna
tradisi yang sudah dijalankan secara turun temurun itu," katanya
menjelaskan.
Setelah ribuan warga tiba di Pantai Watu Dodol, tokoh
adat setempat melarung bunga berbagai macam rupa untuk menghormati para
leluhur yang meninggal pada saat membuat jalan sepanjang 15 km dan
dilanjutkan dengan memotong tumpeng.
"Tradisi tersebut juga
menjadi hiburan dan ajang silaturahmi bagi masyarakat yang belum sempat
bertemu selama Hari Raya Idul Fitri 1432 Hijriah," katanya menambahkan.
(sumber: kompas.com)
0 komentar