Di lokasi acara di Pendopo Kabupaten Banyuwangi itu, anak-anak dibebaskan bermain dan bersenang-senang dengan berbagai wanaha permaian yang disediakan sesuai seleranya.
Kepada mereka disediakan berbagai permainan tradisional, seperti engklek, ular tangga dan benteng-bentengan. Juga permainan moderen, di antaranya basket, istana balon, sepeda mesin dan permainan edukatif mengenal pesawat dan kabinnya.
Selain bermain, dalam FAY ini juga digelar aneka perlombaan, seperti congklak, cublak-cublak suweng, benteng-bentengan dan lomba lari estafet. Mereka yang memenangkan lomba ini mendapatkan hadiah tabanas total Rp30 juta.
Setelah puas bermain dan bersenang-senang mereka diajak makan tumpeng bareng bersama dengan Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas sambil menikmati sajian musik gambus "Miami".
Nadia Ulfa (12), siswa SDN Kedungrejo, Glenmore, mengaku senang mengikuti festival ini. Selain bisa punya kenalan teman baru mereka saling bercerita seputar sekolahnya dan bermain permainan tradisional bersama.
Nadia juga mengaku senang bisa membaca buku gratis yang ada di arena festival. Nadia adalah dua bersaudara yang sudah tidak beribu sejak kelas IV. Ibunya meninggal karena sakit, dan saat ini dia diasuh ayahnya seorang.
Begitu halnya dengan Nandang (11), siswa kelas V SDN Pesanggaran, yang telah kehilangan ibunya sejak berusia 2 tahun. "Senang diajak ke sini, banyak teman baru. Saya pengen jadi polisi yang bisa mengamankan kota," katanya berdialog bersama Bupati.
Sementara Alvira (28), orang tua salah satu anak yatim, menyatakan senang dengan kegiatan ini, karena anaknya mendapat perhatian dari pemerintah. Apalagi ada beasiswa untuk anak yatim berprestasi.
"Mulai TK anak saya selalu berprestasi, beasiswa ini akan jadi pemacu kami. Masih ada harapan buat anak saya bisa kuliah," kata ibu satu anak ini.
Sejak 2012, Pemkab Banyuwangi juga memberikan beasiswa bagi anak yatim berprestasi. Beasiswa ini ditujukan untuk mahasiswa berprestasi dari kalangan keluarga kurang mampu, termasuk para anak yatim untuk bisa bersekolah hingga perguruan tinggi.
Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas mengatakan FAY merupakan upaya pemerintah daerah untuk menggugah kepedulian, membangun dan menerbarkan kasih sayang. FAY juga bisa jadi ajang menumbuhkan rasa kepercayaan diri anak-anak yatim untuk bisa meraih cita-citanya.
"Festival ini spirit yang hebat dan bisa menjadi inspirasi bagi semua orang untuk bersolidaritas kepada anak-anak yatim. Kita akan dorong dan beri ruang penuh agar anak-anak bisa belajar dan mengejar cita-citanya setinggi mungkin," ujar Bupati Anas.
Di akhir acara anak-anak yatim doa bersama juga diajak berwisata keliling Pendopo Kabupaten Banyuwangi yang dikenal mempunyai konsep bangunan hijau. Di tempat itu mereka belajar sejarah Banyuwangi melalui lukisan dan seni arsitektur masyarakat Using (masyarakat asli Banyuwangi) lewat rumah khas lokal yang ada di pendopo.
Secara berkala, para pelajar memang diperbolehkan mengelilingi pendopo yang merupakan tempat tinggal bupati. (*)
0 komentar