Ratusan Fotrogafer Se - Indonesia Eksplor Desa Wisata Banyuwangi
By SEMANGAT BANYUWANGI - Maret 11, 2018
Ratusan Fotografer Se-Indonesia Eksplor Desa Wisata Banyuwangi
BANYUWANGI – Lebih dari 200 fotografer dari berbagai daerah di Indonesia berlomba mengabadikan spot-spot menarik di Desa Adat Kemiren, Banyuwangi, dalam ajang Banyuwangi Race Photo Competition, Minggu (11/3). Tampak hadir Mario Blanco, fotografer ternama asal Bali.
“Terima kasih atas kehadiran teman-teman fotografer. Luar biasa antusiasmenya,” kata Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas saat melepas reli foto tersebut.
Para peserta itu datang dari berbagai kota dari 13 provinsi se-Indonesia, seperti Surabaya, Pekalongan, Tarakan, Jayapura, Samarinda, Bali, hingga Semarang.
"Ini adalah salah satu strategi kami dalam memasarkan potensi destinasi alam dan budaya Banyuwangi. Foto selalu berbicara lebih banyak daripada kata-kata, kemudian ini banyak pula yang di-share di media sosial sehingga sangat efektif dalam mengenalkan destinasi Banyuwangi,” kata Anas.
Mario Blanco, fotografer yang juga salah seorang juri, memberikan acungan jempolnya atas lomba ini. Menurutnya, ini adalah cara tepat menyebarluaskan keindahan alam dan budaya Banyuwangi.
“Begitu banyaknya tempat wisata di Banyuwangi, dengan lomba ini pecinta fotografi mendapat kesempatan untuk mengeksplore dan mengekspresikan dirinya. Para fotografer itu punya karya-karya yang berkualitas, tapi terkadang mereka tidak tahu mau diapakan karyanya alias hanya disimpan. Kalau ada lomba, mereka pasti berharap karyanya, bisa terpampang” cetus putra pelukis Italia, Antonio Blanco ini.
"Dan saya juga senang lewat lomba ini menjadi cara untuk mendapatkan masukan dari banyak pihak untuk mengemas Banyuwangi supaya bisa menjadi suatu destinasi wisata di Indonesia,” imbuh Blanco yang sangat tertarik dengan fotografi human interest.
Usai dilepas Bupati Anas, ratusan peserta ini langsung menyebar ke sudut-sudut Desa Kemiren. Selama 2,5 jam, mereka bebas mengeksplore beragam seni, budaya dan kuliner warga suku Using - suku asli Desa Kemiren. Mulai dari perajin kesenian barong, mainan tradisional, angklung paglak, beragam UMKM makanan, pandai besi, hingga kuliner khas Suku Osing, masyarakat asli Banyuwangi.
Rangkaian lomba foto ini digelar selama dua hari. Pada hari pertama kemarin, para peserta mengikuti workshop fotografi dengan pemateri Mario Blanco, fotografer spesial lansekap Eko Sumartopo, dan fotografer asal Banyuwangi penyandang disabilitas, Zulkarnain. Baru di hari kedua, Minggu mereka saling berlomba mengabadikan Desa Kemiren.
Finding Nemo !!!
Yuk buat kamu-kamu yg pingin MEET N' GREET sama NEMO secara langsung 😁😁😁 !!
Jangan lewatkan event #banyuwangindonesia2018 yang satu ini guys !!!
.
.
.
UNDERWATER FESTIVAL
4-6 APRIL 2018
Bangsring Underwater, Desa Bangsring Wongsorejo Banyuwangi
Ikuti seluruh kegiatannya mulai dari Pengamatan Nemo selama 48 Jam, Gandrung Underwater dan ikut serta Underwater Photography guys,,Ada hadiah menarik menantimu !!!
.
.
So, Ayo ke Banyuwangi anda pasti ingin kembali !!
.
.
.
#banyuwangitourism
#majesticbanyuwangi
#pesonaindonesia
#wonderfulindonesia
#bangsring
#bangsringunderwater
#undersea
#underwater
Yuk buat kamu-kamu yg pingin MEET N' GREET sama NEMO secara langsung 😁😁😁 !!
Jangan lewatkan event #banyuwangindonesia2018 yang satu ini guys !!!
.
.
.
UNDERWATER FESTIVAL
4-6 APRIL 2018
Bangsring Underwater, Desa Bangsring Wongsorejo Banyuwangi
Ikuti seluruh kegiatannya mulai dari Pengamatan Nemo selama 48 Jam, Gandrung Underwater dan ikut serta Underwater Photography guys,,Ada hadiah menarik menantimu !!!
.
.
So, Ayo ke Banyuwangi anda pasti ingin kembali !!
.
.
.
#banyuwangitourism
#majesticbanyuwangi
#pesonaindonesia
#wonderfulindonesia
#bangsring
#bangsringunderwater
#undersea
#underwater