Festival Teater, Panggung Kreasi dan Edukasi Seni Peran Pelajar #Banyuwangi
By SEMANGAT BANYUWANGI - Maret 25, 2022
BANYUWANGI - Seni dan budaya telah menjadi perhatian Pemkab Banyuwangi. Untuk menumbuhkan bakat dan minat pelajar dalam dunia seni peran, khususnya teater monolog, Banyuwangi menggelar Festival Teater, untuk pelajar SMA dan sederajat, di Gedung Djuang 45, Rabu (23/3/2022) malam.
"Festival ini digelar untuk memberi panggung anak-anak Banyuwangi yang memiliki minat di seni peran. Atraksi ini juga untuk mengapresiasi bakat dan hobi kesenian anak muda Banyuwangi," kata Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani.
"Kami bangga anak-anak Banyuwangi ternyata memiliki kemampuan dalam seni peran. Penampilan mereka layaknya seni peran profesional," tambah Ipuk usai menyaksikan penampilan finalis di Festival Teater tersebut.
Festival Teater ini digelar Dewan Kesenian Blambangan (DKB) yang bekerjasama dengan Cabang Dinas Pendidikan Provinsi (Cabdinprov) Jatim Wilayah Banyuwangi dan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar).
”Semoga muncul bibit baru dalam dunia seni peran, terutama di kalangan anak muda kita, sehingga seni peran tetap digandrungi para pelajar,” kata Ipuk.
Festival ini diikuti 19 peserta dari 16 sekolah di Banyuwangi. Setelah melalui tahap kurasi mulai 18 Maret, terpilih enam finalis untuk tampil di Teater Gedung Djuang Banyuwangi.
Ketua DKB Banyuwangi Hasan Basri mengatakan, festival ini dilaksanakan secara hybrid. Proses penilaian babak penyisihan dilakukan secara online. Para peserta mengunggah video pergelaran kelompoknya di kanal YouTube sekolah masing-masing.
Selanjutnya, video tersebut dinilai oleh dewan juri kemudian dipilih enam penampil terbaik. Enam penampil terbaik itu kemudian mementaskan monolog di lantai tiga Gedung Djang Banyuwangi.
"Setelah itu, dipilih juara untuk tiap kategori, yaitu tiga penampil terbaik, sutradara terbaik, naskah terbaik, pemeran terbaik, dan artistik terbaik," kata Hasan.
Selain pementasan dan kompetisi teater monolog, dalam festival ini juga digelar workshop seni peran untuk memberikan edukasi para pelajar yang memiliki ketertarikan di seni peran.
Panitia penyelenggara Festival Teater Monolog, Ingkan Prio Manunggal menambahkan, festival tersebut menjadi wadah bagi para seniman teater untuk bisa mengekspresikan bakatnya yang sudah diasah di sanggar teater sekolah.
”Sementara ini, kesempatan mereka terbatas karena hanya pentas di sekolah. Melalui festival ini, mereka bisa terfasilitasi dan bisa saling berkompetisi, tentu tetap dengan konsep mengedukasi lewat seni teater,” jelasnya.
Harapannya, kata Ingkan, event festival ini bisa terus diselenggarakan secara berkelanjutan. ”Melalui festival dan kompetisi di daerah ini, maka akan lebih membanggakan dan mampu mengedukasi anak-anak pelajar tentang kedisiplinan melalui seni teater monolog,” katanya. (*)
#semangatbanyuwangi
Berjajar Rumah Osing, Pembangunan Agrowisata Tamansuruh #Banyuwangi Capai 70 Persen
By SEMANGAT BANYUWANGI - Maret 24, 2022
BANYUWANGI – Pengerjaan revitalisasi destinasi wisata Agrowisata Tamansuruh (AWT), Banyuwangi, terus dikebut. Kini pembangunan destinasi yang mengusung konsep budaya Suku Osing (masyarakat asli Banyuwangi) tersebut telah mencapai 70 persen.
AWT merupakan destinasi seluas 10,5 hektare yang terletak di lereng kaki Gunung Ijen, tepatnya di Desa Tamansuruh, Kecamatan Glagah. Destinasi yang menyuguhkan hamparan ragam komoditas pertanian itu kini ditata lebih menarik dengan dukungan dari pemerintah pusat.
Di lokasi tersebut dibangun jajaran rumah Suku Osing yang indah. Berjejer dengan hamparan lahan pertanian, AWT menjadi kental dengan perpaduan nuansa budaya dan pesona alam.
Di sana juga dibangun sejumlah fasilitas di antaranya area parkir bus, pedestrian; jalan untuk akses kendaraan dan mobil; ticketing kendaraan; ruang tunggu pengemudi; mekanikal, elektrikal, dan Plumbing (MEP), serta area parkir mobil dan motor. Selain itu, ada bangunan inti dan kolam, ground water tank, toilet publik, musala, serta tempat pembuangan sampah (TPS), plaza, dan sanggar tari.
“Terima kasih pemerintah pusat terus mendukung pengembangan Banyuwangi, termasuk melakukan penataan AWT. Semoga destinasi ini bisa menjadi magnet baru untuk memicu pemulihan ekonomi. Selain proses pengerjaannya yang telah menciptakan lapangan kerja, semoga nanti ketika beroperasi bisa menumbuhkan geliat usaha warga di sekitar, yang tentu saja juga membutuhkan tenaga kerja,” kata Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani saat meninjau pengerjaan penataan AWT, Rabu (23/3/2022).
”AWT sedang dikembangkan menjadi sebuah destinasi yang bisa mendokumentasikan Banyuwangi di masa lalu, masa kini, dan masa depan. Ditampilkan perpaduan antara kearifan lokal dan pemanfaatan teknologi di kawasan wisata tersebut,” imbuh Ipuk.
Secara rutin terjadwal di destinasi ini bakal digelar kegiatan adat dan atraksi budaya. Tanpa menghilangkan identitas aslinya sebagai taman bunga dan etalase komoditas pertanian unggulan Banyuwangi.
“Ini akan menjadi destinasi yang memperlihatkan kekayaan lokal Banyuwangi. Tak hanya menampilkan budaya dan potensi pertanian lokal, AWT juga menawarkan view cantik pegunungan dan selat Bali. Semoga semuanya lancar dan bisa cepat selesai,” ujar Ipuk.
Di lokasi tersebut, Ipuk berkeliling meninjau langsung pembangunan sejumlah fasilitas. Ipuk memastikan pengerjaannya tetap mengusung kearifan lokal Banyuwangi. Yakni konsep desa wisata (kampung Osing) yang menampilkan keotentikan budayanya.
“Pengerjaannya sudah mencapai 70 persen. Targetnya selesai pada Agustus mendatang,” kata Ipuk.
Sisa pekerjaan sebesar 30 persen adalah penyelesaian tahap akhir, seperti pembangunan pedestrian, pemasangan dinding rumah Osing, dan penataan lansekap. (*)
#semangatbanyuwangi #majesticbanyuwangi