Kunjungi Bandara Banyuwangi, Direktur Aga Khan Award: Arsitekturnya Harmonis dengan Lingkungan
By SEMANGAT BANYUWANGI - Juni 24, 2023
Banyuwangi – Bandara Banyuwangi memenangi penghargaan arsitektur dunia, Aga Khan Award for Architecture pada November 2022 lalu. Sebagai apresiasi, Direktur Aga Khan Award, Farrokh Derakhshani, datang mengunjungi bandara rancangan arsitek Andra Matin tersebut, bersamaan dengan dihelatnya Festival Arsitektur Nusantara di Banyuwangi, (22-24/6/ 2023).
Saat tiba di Bandara Banyuwangi, Jumat (23/6/2023), Farrokh mengaku terkesan dengan desain terminal bandara yang ramah lingkungan. “Sistem udara di dalam Bandara Banyuwangi sangat sejuk. Saat tadi turun dari pesawat, saya langsung merasakan udara tropis di sini. Tapi begitu masuk ke terminal bandara, langsung terasa sejuk,” kata Farrokh.
Bandara Banyuwangi memang dibangun mengusung konsep hijau dan ramah lingkungan. Bandara Banyuwangi disebut menghindari gaya internasional standard sebagian besar bandara di dunia. Skema pembangunan yang diterapkan bersandar pada sumber daya lokal, teknologi tepat guna, dan prinsip-prinsip desain pasif vernakular.
Kondisi negara Indonesia yang memiliki iklim panas disiasati dengan infrastruktur konektivitas yang menciptakan bukaan dan overhang yang dapat mengoptimalkan pengendalian suhu melalui ventilasi alami. Selain itu, pengaturan berkelanjutan dari lansekap ke ruang interior membantu aliran udara, dengan pepohonan rindang nan subur, menjadikan bangunannya bernuansa alam.
Sistem penghawaan alami juga diterapkan ke dalam bangunan sehingga hampir seluruh ruang operasional bandara tidak membutuhkan AC. Ini bisa dilihat dari overhang selebar tujuh meter, kisi-kisi kayu sebagai dinding ruang, juga pada sisi atap untuk menjadi ventilasi.
Fasad Bangunan Bandara Banyuwangi sendiri mencerminkan citra kearifan lokal Kabupaten Banyuwangi, karena mengadopsi bentuk Udeng, penutup kepala khas Suku Osing (penduduk asli Banyuwangi).
“Saya melihat adanya kesamaan antara konsep pembangunan Bandara Banyuwangi dengan konsep Achitecture Acupunture di Cina. Keduanya berfokus pada integrasi harmonis antara bangunan dengan lingkungan, serta menggabungkan elemen budaya local. Inilah menjadi keunggulan Bandara Banyuwangi, ” ungkap Farrokh.
Kesan yang sama juga datang dari Hossein Rezai, juri Aga Khan Award asal Singapura, yang hadir bersama Farrokh. Dia mengaku mendapatkan pengalaman yang menyenangkan dalam kunjungan pertamanya di Bandara Banyuwangi ini.
“Jarak turun dari pesawat, pengambilan bagasi, dan area penjemputan sangat dekat sehingga memberikan kenyamanan bagi para pengunjung, tidak perlu berkeringat. Hemat energi,” ujar Hossein.
Direktur dan juri Aga Khan Award ke Banyuwangi untuk mengapresiasi atas kemenangan Bandara Banyuwangi. Mereka akan memberikan penghargaan kepada berbagai pihak yang terlibat dalam pembangunan Bandara Banyuwangi.
Bandara Banyuwangi ditetapkan sebagai peraih penghargaan arsitektur paling bergengsi dunia, Aga Khan Award for Architecture 2022. Bandara Banyuwangi berhasil menyisihkan 463 nominasi bangunan dengan arsitektur terbaik dari seluruh dunia.
Selama di Banyuwangi, mereka meluangkan waktu untuk sharing dengan para arsitek-arsitek dalam diskusi panel dan seminar internasional, yang merupakan rangkaian agenda Festival Arsitektur Nusantara. Dikusi dan seminar tersebut menghadirkan sejumlah arsitek nasional yang ikut terlibat dalam pengembangan Banyuwangi. Sebut saja Andra Matin, Adi Purnomo, Budi Pradono, dan Yori Antar.
Festival Arsitektur Nusantara telah diawali dengan kegiatan pameran arsitektur (22 Juni-6 Juli) di Pendopo Sabha Swagatha Blambangan dan Gedung Juang. Pameran ini memajang ratusan desain arsitektur yang telah dan akan dibangun di Banyuwangi di masa depan. Sebut saja desain museum kereta (PT INKA) karya Denny Gondo, desain museum air karya Adi Purnomo, hingga desain gedung Inggrisan yang akan direvitalisasi dengan melibatkan Yori Antar.
Acara ini juga dimeriahkan dengan field trip peserta ke sejumlah destinasi alam dan gedung heritage di Banyuwangi. (*)
Ribuan Karateka se-Indonesia Serbu Banyuwangi, Ikuti Karate Open Championships
By SEMANGAT BANYUWANGI - Juni 21, 2023
BANYUWANGI- Ribuan karateka se-Indonesia menyerbu Kabupaten Banyuwangi untuk mengikuti Kejuaraan Nasional (Kejurnas) Karate, Banyuwangi Open Championships 2023, yang digelar di Lapangan Tenis Indoor GOR Tawangalun Banyuwangi, 21-25 Juni 2023.
Kejurnas yang memperebutkan Piala Bupati dan Piala Ketua DPRD Banyuwangi, merupakan kejuaraan yang diakui oleh Federasi Olahraga Karate-do Indonesia (FORKI).
Terdapat 1.207 karateka yang turut serta dalam kejuaraan ini juga menggunakan World Karate Federation (WKF) Rules yang baru tersebut.
"Selamat datang para karateka se-Indonesia di Banyuwangi. Tetap junjung sportivitas dan fairplay," kata Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani.
"Jangan lupa setelah kompetisi untuk menikmati destinasi wisata dan kuliner Banyuwangi. Sekali datang ke Banyuwangi, Anda pasti ingin kembali," tambah Ipuk.
Bagi Ipuk, event olahraga bukan hanya sekadar ajang kejuaraan saja. Melainkan salah satu cara untuk mendatangkan banyak orang dan branding daerah. Seperti Kejurnas karate seperti ini, ribuan orang dari berbagai provinsi datang ke Banyuwangi.
"Itulah yang membuat kami sering menggelar event sport, karena dengan demikian banyak orang yang datang ke Banyuwangi. Tidak hanya atletnya, melainkan juga official, pantia, keluarga, dan lainnnya datang ke Banyuwangi," kata Ipuk.
Ditambahkan Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga, Abdul Aziz Hamidi, peserta yang ikut dalam Kejurnas kali ini di luar ekspektasi, padahal Kejurnas ini baru pertama kali digelar di Banyuwangi.
"Ini merupakan gelaran pertama di Banyuwangi, namun antusiasme peserta sangat luar biasa. Ada atlet dari Banten, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Nusa Tenggara Barat (NTB), Lampung, Bali dan Papua," kata Aziz.
Ketua Pelaksana Kejurnas Basuki Rachmad mengatakan, event ini tak sekadar ajang untuk mencari karateka terbaik. "FORKI juga memanfaatkan Kejurnas sebagai ajang untuk menginventarisasi atlet karate berbakat dari semua kelas," kata Rachmad.
Kelas yang dipertandingkan antara lain usia dini, pra-kadet, kadet, junior, under 21 hingga senior. Juga ada kelas untuk TNI/POLRI yang ditandingkan. Kejurnas di Banyuwangi ini diikuti oleh 54 dojo se-Indonesia.
"Kejurnas ini menggunakan World Karate Federation (WKF) Rules yang baru. Wasit Juri yang akan memimpin pertandingan juga ditunjuk oleh PB FORKI dengan lisensi AKF & Nasional," ujar Rachmad.
Turut hadir pada kesempatan tersebut Ketua Umum INKAI, Syahrullah; Ketua Umum FORKI Jawa Timur, Samsul Muarif; dan Komandan Pangakalan Angkatan Laut (Danlanal) Banyuwangi, Letkol Laut (P) Indra Nusha Raspati.
Kejurnas Karate Banyuwangi Open Championship 2023 menyediakan total hadiah sebesar Rp. 200 juta. (*)