Mengangkat tema OMPROG "The Glory of Art" yang mengandung filosofi bahwa pemimpin dan masyarakat yang mempunyai norma-norma sosial untuk bekerjasama mengatur wilayah Banyuwangi sebagai bentuk puji syukur kepada mahabesar akan anugrah yang diberikan.
Jangan sampai ketinggalan, jadilah saksi atas kemegahan penampilan dari ribuan penari Gandrung yang akan memenuhi pesisir Pantai Marina Boom Banyuwangi dengan latar belakang selat Bali yang begitu menawan dan indah.
BANYUWANGI - Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani mengukuhkan 75 pasukan pengibar bendera pusaka (Paskibraka) 2023 di Pendopo Sabha Swagatha Blambangan, Selasa (15/8/2023) malam. Mereka akan bertugas pada upacara peringatan ke-48 Kemerdekaan Indonesia, 17 Agustus 2023, di RTH Taman Blambangan.
“Selamat kepada seluruh paskibraka yang telah dikukuhkan. Semoga Allah selalu memberikan kemudahan dan kesuksesan kepada kalian dalam menunaikan bhakti dan cinta kepada bangsa Indonesia. Selamat menjalankan tugas, semoga sukses,” kata Bupati Ipuk.
Suasana khidmat begitu terasa dalam prosesi pengukuhan tersebut. Seluruh peserta tampak larut. Terutama saat mengucapkan ikrar Putra Indonesia dan melakukan prosesi mencium Sang Saka Merah Putih sembari diiringi lagu 'Padamu Negeri'. Tak sedikit yang terlihat berkaca-kaca.
"Bahagia dan haru. Ini kebanggaan dan kehormatan bagi saya bisa terpilih sebagai paskibraka. Ini cita-cita saya sejak kecil. Senang sekali akhirnya bisa terwujud" ujarnya Amelia Seplita usai dikukuhkan.
Usai prosesi pengukuhan, Bupati Ipuk memberikan selamat kepada para anggota Paskibraka 2023. Ipuk mengatakan, mendapat kepercayaan mengibarkan bendera Merah Putih adalah kebanggaan yang tidak semua orang bisa mendapatkan.
Ipuk berpesan agar semangat nasionalisme, patriotisme, dan jiwa kepemimpinan yang terbentuk selama masa penempaan tidak hanya berhenti pada momentum peringatan HUT Kemerdekaan RI, namun harus terus diimplementasikan dalam kehidupan.
"Kalian bisa menjadi energi positif dan menjadi contoh yang baik bagi generasi muda lainnya," papar Ipuk.
Sementara Koordinator Pelatih Paskibraka 2023 Kapt Inf Gunoto menjelaskan, total paskibraka Banyuwangi 2023 berjumlah 77 orang. Mereka adalah peserta yang lolos seleksi dari 697 peserta yang mendaftar.
"Dari 77 paskibraka ini, sebanyak 2 orang terpilih paskibraka provinsi Jatim, dan 75 orang paskibraka lainnya kabupaten," katanya.
Selama masa pendidikan dan pelatihan, mereka mendapatkan materi tentang peraturan baris berbaris, penghormatan militer, latihan formasi, juga penguatan jiwa nasionalisme.
Dalam upacara yang akan digelar di RTH Taman Blambangan tersebut, pada pagi hari petugas pembentang bendera adalah pembentang: Dhimaz Addilah Maulana (SMAN 2 Taruna Bhayangkara), pengerek adalah Achmad Dhani Najib (SMKN I Banyuwangi), dan pemberi aba-aba adalah Teddy Anugrah New Year (MAN I Banyuwangi). Dengan petugas pembawa baki bendera adalah Amelia Seplita (SMAN I Genteng) dan Shiera Bilqees Andrea (SMAN I Giri Taruna Bangsa).
Di sore hari, Muhammad Faezal Iqbal (SMAN 2 Taruna Bhayangkara) akan bertugas sebagai pembentang bendera, didampingi dua petugas pengerek bendera yakni Bintang Prabu Raditya (SMAN 2 Taruna Bhayangkara) dan Rio Sapta Muarif (SMKN I Glagah). Dan petugas pembawa baki bendera Gendhis Ayuning Bathari (SMKN I Banyuwangi), Intan Dewi Safitri (SMAN I Giri Taruna Bangsa).
Turut hadir dalam pengukuhan paskibraka tersebut, Sekretaris Daerah Kabupaten Banyuwangi Mujiono, Dandim 0825 Letkol (Kav) Eko Julianto Ramadhan, anggota DPRD Banyuwangi Marifatul Kamilah, serta perwakilan dari kejaksaan negeri Banyuwangi, Polresta Banyuwangi, serta Lanal Banyuwangi. (*)
Banyuwangi - Ribuan warga memadati sepanjang jalan perkotaan Banyuwangi yang dilintasi Pawai Lampion, Senin (14/8/2023) malam. Ratusan lampion berbagai bentuk dan warna menghiasi suasana malam hari.
Lampion-lampion tersebut dibawakan ratusan pelajar dari 31 Gugus Sekolah tingkat SD dan SMP se-Banyuwangi. Pawai Lampion digelar untuk memperingati Hari Pramuka ke-62, yang diperingati tiap 14 Agustus. Pawai ini juga untuk menyambut Hari Ulang Tahun Republik Indonesia (HUT RI) ke-76.
Ribuan warga memadati sepanjang Jalan Ahmad Yani, Simpang Lima, Jalan DR. Soetomo, hingga Taman Blambangan yang menjadi rute pawai.
Mengenakan seragam pramuka, ratusan pelajar tersebut membawa lampion berbagai macam bentuk, mulai dari bendera merah putih, lambang pramuka, hewan, bunga, hingga tokoh pahlawan.
Salah satu peserta pawai lampion, Gavinda Khoirul Ma’i, pelajar kelas V SDN Model, mengatakan bahwa ia sejak pagi menyiapkan lampion yang dibuatnya sendiri dengan bahan bambu dan gabus.
“Saya senang bisa ikut pawai lampion ini. Saya membuat lampion berbentuk burung garuda dengan warna merah putih. Ini cinta Indonesia,” ujar Gavinda.
Muhammad Bawazier, pelajar kelas VIII SMPN 1 Banyuwangi, juga mengungkapkan kegembiraannya bisa berpartisipasi dalam kegiatan ini.
“Ini adalah pengalaman pertama saya ikut pawai lampion. Bikin lampion berbentuk lambang pramuka dengan warna kuning dan hijau. Semoga tradisi pawai ini ada terus,” kata Muhammad.
Ribuan masyarakat tumpah ruah di sepanjang jalan menyaksikan pawai lampion yang menyuluh malam dengan cahaya-cahayanya.
Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani mengapresiasi kegiatan ini sebagai salah satu cara untuk melestarikan budaya lokal.
"Pawai lampion ini merupakan tradisi yang sudah ada sejak dulu. Kami ingin melestarikan tradisi ini sebagai bagian dari kekayaan budaya kita. Kami juga berharap pawai lampion ini dapat meningkatkan kebersamaan dan keharmonisan," tuturnya.
Ipuk juga berpesan pentingnya menumbuhkan sifat peduli pada lingkungan sekitar dalam diri setiap anggota pramuka. Pramuka yang dikenal dengan sikapnya yang suka menolong, diharapkan Ipuk bisa turut membantu memberikan solusi masalah sosial.
"Seringlah tengok sekitar kita, apa ada tetangga yang butuh dibantu. Kalau ada yang sakit atau putus sekolah segera laporkan ke lurah atau kades, biar nanti bersama-sama dibantu," kata Ipuk.
Selain itu, Ipuk juga meminta agar anggota pramuka terus mengasah soft skill, yakni berupa karakter diri, seperti pekerja keras, bersikap terbuka, punya rasa ingin tahu, dan daya juang yang tinggi.
Selain Pawai lampion sebelumnya telah digelar Festival Literasi Merdeka dan Pawai Kebangsaan. Kegiatan-kegiatan tersebut merupakan bagian dari Festival Merdeka yang akan terus berlangsung hingga akhir bulang Agustus mendatang. (*)